Beranda Events Jogja Historical Orchestra “Potret Juang: Janur Kuning”

Jogja Historical Orchestra “Potret Juang: Janur Kuning”

44
0
BERBAGI

Yogyakarta sebagai daerah istimewa bukan hanya kebetulan. Selain karena budaya yang masih kental melekat dalam kehidupan masyarakat, Yogyakarta juga menjadi salah satu wilayah yang menjadi tempat juang kemerdekaan Indonesia. Eksistensi Yogyakarta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tergambar jelas dari masa perjuangan bambu runcing hingga revolusi.

Pada masa Revolusi, Yogyakarta menjadi saksi bisu betapa besar ambisi penjajah ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Pada 4 Januari 1946, ibukota Negara berpindah ke Yogyakarta setelah Jakarta harus diserahkan ke Belanda sebagai akibat perjanjian Renville. Gencatan senjata yang dijanjikan Belanda dan sekutunya dalam Perjanjian Renville ternyata hanya isapan jempol. Pada 19 Desember 1948, Belanda kembali menyerang ibukota NKRI yang kala itu berada di Yogyakarta untuk mengguncang kedaulatan Negara yang baru merdeka.

Namun, Sultan Hamengkubuwono IX dan tokoh bangsa kala itu tak gentar. Lewat beberapa perundingan bawah meja, tercetuslah gagasan untuk melakukan serangan guna memukul mundur Belanda dan sekutunya yang menduduki beberapa titik di Yogyakarta. Serangan itu, yang dikenal dengan Serangan Umum 01 Maret, berhasil menguasai Yogyakarta selama enam jam. Serangan ini menjadi bukti kepada dunia luar bahwa Indonesia masih berdiri dan membuka mata dunia bahwa Belanda telah melakukan aksi polisionil terhadap negara yang sudah merdeka.

Peristiwa ini akhirnya menginisiasi terjadinya diplomasi Roem-Royen antara Indonesia dengan Belanda. Salah satu hasil perjanjian ini adalah penarikan pasukan Belanda dari garis batas wilayah Indonesia, atau yang kini kita kenal dengan peristiwa Jogja Kembali, yang dimulai pada 29 Juni 1949 serta Soekarno Hatta kembali dari pengasingan pada 6 Juli 1949.

Berangkat dari sejarah panjang Yogyakarta sebagai salah satu tempat perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menginisiasi sebuah Peringatan Hari Bersejarah Jogja Kembali melalui sebuah pentas sejarah Jogja Historical Orchestra bertajuk ‘Potret Juang: Janur Kuning’.

Pentas yang akan berlangsung Jumat, 5 Juli 2024 pukul 19.00 WIB di Taman Budaya Embung Giwangan Yogyakarta ini menampilkan kolaborasi potensi-potensi seniman muda di bawah binaan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Mereka tergabung dalam Langen Carita Kota Yogyakarta yang siap tampil bareng seniman orkestra Kota Yogyakarta di bawah bendera Swara Chamber Orchestra. Alunan musik orkestra dipadukan iringan gending gamelan melantunkan musik-musik perjuangan akan menambah semarak rasa patriotisme penonton Jogja Historical Orchestra.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM menjelaskan Jogja Historical Orchestra merupakan salah satu inovasi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dalam diri generasi muda. Salah satu langkahnya dengan merangkul generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan sosialisasi melalui pentas JHO.

Dalam pentas ini, pihaknya melibatkan seniman-seniman muda yang tergabung dalam Langen Carita Kota Yogyakarta. Pentas JHO selain sebagai wadah bagi para seniman muda untuk berproses kreatif, mereka dapat sekaligus belajar sejarah bangsanya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi media sosialisasi nilai-nilai patriotisme kepada generasi muda sekaligus memberikan ruang bagi seniman muda Yogyakarta untuk mengembangkan bakatnya.