Sebagai wujud komitmen kami yang berperan aktif pantang menyerah dalam usaha melawan Covid-19 sekaligus mewujudkan pasangan sakinah ber-Pancasilais, maka, kami mengajak kepada para pasangan yang belum menikah untuk dapat segera menikah dengan mengikuti program Nikah Bareng Estafet gratis dan full fasilitas dalam Rangka Bulan Pancasila & Recovery Pandemi bertema Pancasila Satukan Hati, Bangkit Bersama Melawan Pandemi.
Kegiatan yang akan digelar selama se-bulan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan ini terbuka nasional dan untuk Pembukaan pada hari ini Selasa, tanggal 8 Juni 2021, mulai pukul : 09.00 – 15.00 WIB di KUA Sewon, Bantul, DIY. Acara ini persembahan 10 tahun FORTAIS Indonesia (Forum Ta’aruf Indonesia ), Sewon, Bantul, DIY bekerjasama KUA Sewon, Bantul, DIY dan UNIMMA (Universitas Muhammadiyah Magelang) didukung Paguyuban Rias Kinasih Jogja, MUA (Make Up Artis), PPY (Paguyuban Pranatacara Yogyakarta) , PMI Bantul, Latifa Jewelry, Fotografer, Java Videotron, Pita Biru Production, Taman Bunga Kotagede, Kopi Kemuning Pulowatu, beserta beberapa pihak.
Tak Terasa air mata menetes dan kalimat terbata-bata dan harus dipandu ketika mengucapkan ijab qobul salah satu pasangan nikah bareng peserta pertama (1) difabel berasal dari DIY adalah Mujiono usia 40 th/ Sewon, Bantul / tuna netra dan Dewi Susilowati usia 30 th/ Girimulyo, Kulonprogo / tuna daksa yang duduk di kursi roda, ia bersyukur dengan adanya acara ini bisa meringankan beban mereka untuk menikah dengan segala keterbatasan yang mereka miliki karena gratis semuanya.
Menurut Desi pernikahan di Bulan Pancasila ini menjadi spirit untuk saling melengkapi yaitu akan menjadi Mata dan Kaki nya di dalam mengisi kehidupannya. Hal beda dirasakan pasangan kedua (2) nikah bareng yang berasal dari Jakarta Slamet Riyadi usia 40 th / Kalideres Jakarta Barat DKI dan Murwanti usia 39 th/ Moyudan, Sleman dia sangat bersyukur dengan adanya acara ini karena sangat membantu disaat kondisi pandemi saat ini dan dia sudah menunggu untuk bisa mengikuti acara ini.
Menurutnya acara nikah bareng kali ini punya momentum yang kuat yaitu Bulan Pancasila dimana seperti kisah cinta mereka yang berbeda tetapi bisa menjadi satu. Dan bagi Slamet Riyadi adalah kado terindah pernikahan ini karena bertepatan dengan Ultahnya yang ke 40 th. Beda lagi pasangan ketiga (3) Budiman usia 51 th / Magelang, Jawa Tengah & Endang Puji usia 46 th / Magelang, Jawa Tengah yang sangat bersyukur dengan adanya acara ini yang sudah lama ia impi –impikan untuk menikah di acara nikah bareng dan semoga sakinah dan berkah memohon doa restu audiens.
Selain pasangan mereka bertiga ada dua pasangan lagi yang menikah secara estafet dari jam 13.00 dan jam 14.00 yaitu : pasangan (4). Wagimin usia 71 th / Sewon, Bantul dan Waginem usia 56 th / Sewon, Bantul, DIY , pasangan (5). Saniyanto usia 62 th / Sayegan, Sleman & Daliyem usia 67 th / Kasihan, Bantul. Maksudnya nikah bareng estafet ini adalah pernikahan yang dilakukan secara bergiliran / diestafetkan tiap jam agar bisa terjaga protokol kesehatannya dan seperti halnya Pancasila dengan nilai-nilai luhurnya yang harus diestafetkan dari generasi ke generasi yaitu manten ke keluarga, masyarakat dan anak cucunya. Seperti pada nikah bareng kali yang dengan peserta termuda, menengah hingga lansia yang disatukan oleh momentum Pancasila.
Prosesi pernikahan diawali dengan para peserta nikah bareng di rias lalu kirab memasuki halaman KUA Sewon dengan cucuk lampah 2 mayoret perias wanita muda diiringi lagu nasional mengikuti prokes pengecekan suhu, masker, hansanitezer dan sarung tangan oleh tim PMI Bantul dilanjutkan pemeriksaan GeNose oleh dokter Klinik Unimma bersama para penghulu dan saksi manten secara bergantian. Hal ini adalah yang pertama di Indonesia bahkan di Dunia yang dilakukan ditempat penerapan prokes dan GeNose untuk menikah secara langsung.
Selanjutnya peserta dibagi 2 tempat di balai nikah dan di lobi front office KUA Sewon untuk melakukan prosesi pernikahan yang dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya pukul 10.00 WIB sesuai dengan instruksi Gubernur DIY dilanjutkan pembacaan Teks Pancasila yang dilakukan oleh peserta difabel diikuti audiens. Acara dibuka oleh Bupati Bantul yang diwakili Sukamta (Kabag. Administrasi Kesra Setda Kab. Bantul) dihadiri jajaran Muspika Kapanewon Sewon Bantul dan bertindak sebagai saksi – saksi yaitu : Sukamta (Kabag Kesra Setda Kab. Bantul), RM. Ryan Budi Nuryanto, SE (Ketua FORTAIS Indonesia), Subur, MSI ( Kepala Divisi Pemberdayaan Alumni Unimma). Dan prosesi nikah dipimpin langsung oleh Asrori, SH ( Kepala KUA Sewon ) dan 3 orang Penghulu KUA Sewon secara bergantian sesuai prokes dengan mahar yang unik yaitu seperangkat alat sholat dan beras 5 kg tunai dengan srah-srahan lambang negara dan cincin kawin batu merah putih.
Sedangkan untuk keluarga dan tamu undangan kerabat hadir memberikan ucapan melalui Zoom dan Youtube Unimma Media. Begitu selesai para peserta nikah bareng membagikan masker dan stiker bertema Bulan Pancasila kepada para pengguna jalan yang melintasi jalan parangtritis dibantu anggota Polsek dan koramil Sewon. Sudah saatnya kondisi seperti ini kita tidak egois dan maaf gengsi karena situasi pandemi ini membuat kita harus bisa survival / bertahan hidup dan yang panjang nantinya adalah kehidupan setelah pernikahan.
Kelanggengan suatu pernikahan bukan diukur dari besarnya biaya pernikahan akan tetapi niat dan keberkahannya insyaalloh, maka kami berharap dengan tema Pancasila Satukan Hati Bangkit Bersama Melawan Pandemi bisa mewujudkan impian pasangan calon pengantin di Indonesia. Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk saling memperhatikan sekitarnya siapa tau masih banyak yang sudah punya pasangan tapi kesulitan menikah dikarenakan biaya dan sebagainya setelah pernikahan hari ini akan ada beberapa pasangan yang akan menikah juga, kata Ryan Budi Nuryanto selaku Ketua Fortais.