Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional 2025 yang jatuh setiap tanggal 4 September, KAI Commuter Area 6 Yogyakarta menghadirkan promo spesial bagi pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur. Pengguna yang melakukan isi ulang saldo Kartu Multi Trip (KMT) sebesar minimal Rp50.000 atau kelipatannya di Stasiun Tugu Yogyakarta, Solo Balapan, dan Palur akan mendapatkan satu buah tumbler eksklusif sebagai bentuk apresiasi.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa pemberian tumbler ini bukan hanya sebagai hadiah, tetapi juga dukungan nyata KAI Commuter terhadap gerakan kelestarian lingkungan dengan mengurangi sampah plastik dari minuman kemasan. KAI Commuter juga menyediakan water station untuk mengisi ulang air minum menggunakan tempat minum yang dibawa sendiri oleh para pengguna.

Mengantisipasi lonjakan pengguna selama libur panjang peringatan Maulid Nabi, KAI Commuter Area 6 Yogyakarta menambah empat perjalanan Commuter Line Yogyakarta-Palur, menjadi 31 perjalanan per hari mulai 5 hingga 7 September 2025. Sementara untuk Commuter Line Prameks relasi Yogyakarta–Kutoarjo, akan dioperasikan 10 perjalanan setiap harinya pada periode libur panjang tersebut.

Dengan penambahan perjalanan ini, KAI Commuter berharap agar layanan transportasi massal mereka menjadi lebih efektif dan terjangkau, serta memudahkan masyarakat dan wisatawan menuju berbagai destinasi populer di Yogyakarta, Solo, dan Karanganyar. Hal ini diharapkan turut mendukung mobilitas yang ramah lingkungan dan nyaman bagi semua pengguna.

Joni Martinus mengimbau agar seluruh pengguna Commuter Line tetap mematuhi aturan yang ada demi kenyamanan bersama. “Kami mengingatkan agar pengguna menjaga barang bawaan, mengawasi anak-anak, menyiapkan perjalanan dengan baik, serta selalu mengikuti arahan petugas selama menggunakan layanan Commuter Line,” tutupnya.

Industri fesyen lokal kian bersinar berkat kehadiran generasi muda yang berani memadukan identitas budaya dengan sentuhan modern. Salah satunya adalah NEU MEN, brand fesyen pria asal Bandung yang sukses menarik perhatian pasar internasional melalui desain khas bernuansa budaya Indonesia dan strategi digital bersama Shopee.

Didirikan di masa pandemi oleh Ashraf Fauzan Ramdhani dan kakaknya, NEU MEN lahir dari inspirasi usaha fesyen sang ibu. Berawal dari ide iseng membuat pakaian pria nyaman sekaligus sarat makna budaya, dalam enam bulan awal saja bisnis ini sudah mampu menyamai pendapatan mereka saat masih bekerja di dunia korporat.

“NEU MEN menjadi pengingat bahwa anak muda tidak perlu menunggu nanti untuk memulai. Dengan ide kreatif, modal sederhana, dan dukungan platform digital seperti Shopee, gagasan bisa segera diwujudkan menjadi karya nyata,” ungkap Ashraf.

Fesyen Berkarakter Budaya dan Ramah Lingkungan

Sejak berdiri, NEU MEN konsisten menampilkan potongan kasual hingga semi-formal dengan motif ikonik seperti peta Nusantara, Monas, hingga seni khas daerah. Uniknya, mereka menggabungkan batik, tenun, bordir, hingga printed anti-alergi dengan material ramah lingkungan. Setiap potongan kain dimanfaatkan optimal, sementara sisa bahan diolah kembali menjadi produk baru – mencerminkan tren global sustainable fashion sekaligus kearifan lokal.

Menyambut Hari Kemerdekaan 2025, NEU MEN menghadirkan koleksi Saka, terinspirasi tradisi panjat pinang sebagai simbol perjuangan dan kebersamaan; serta koleksi terbaru Meraga (gabungan kata “merdeka” dan “raga”), yang menonjolkan wastra merah putih dengan sentuhan modern sebagai bentuk ekspresi kebebasan dan kebanggaan akan budaya bangsa.

Perkembangan Melalui Shopee

Sejak bergabung dengan Shopee, NEU MEN mencatat pertumbuhan penjualan dan jangkauan pasar yang signifikan. Fitur Shopee Live membawa dampak besar dengan peningkatan penjualan hingga 10 kali lipat pada kampanye Ramadan, sekaligus membangun kedekatan melalui interaksi langsung dengan pelanggan.

Keikutsertaan dalam Program Ekspor Shopee semakin memperluas langkah mereka hingga ke Malaysia, Singapura, dan berbagai negara lainnya. Saat ini, lebih dari 90% pertumbuhan bisnis NEU MEN berasal dari Shopee.

Shopee juga memberi dampak berkelanjutan di sisi sosial. Untuk memenuhi permintaan, NEU MEN kini mempekerjakan lebih dari 20 tenaga kerja lokal, termasuk pemberdayaan ibu rumah tangga setempat dalam proses menyulam dan menjahit, sehingga meningkatkan pendapatan keluarga serta keterampilan komunitas.

Rencana ke Depan

NEU MEN akan terus memperluas skala produksi, memperkuat ekspansi internasional, dan menjajaki kolaborasi dengan brand lokal lain demi mengangkat kekayaan budaya Indonesia di kancah global.

“Kalau kami bisa membangun brand dari ruang tamu ketika pandemi, siapa pun bisa memulai jalannya sendiri. Kuncinya adalah konsistensi, kemauan belajar, dan memanfaatkan platform seperti Shopee yang membuka akses pasar luas,” tutup Ashraf.

Pada tahun 1968, Budi Rahardjo memulai usaha toko Bahan Kimia Wangi di Yogyakarta, yang menjual bahan-bahan untuk membuat sabun dan sampo wangi, dengan pilihan aroma terbatas seperti Lavender dan Melati.

Kemudian, pada 1980, anaknya, Sapto Muljono, mengembangkan usaha ini menjadi toko Parfum Sari Wangi yang berarti inti dari wewangian. Setelah 58 tahun, kini toko ini dikelola oleh generasi ketiga, Kristanto dan Jayadi dari Generasi Z, yang mengelola dua cabang di Yogyakarta.

Kristanto menceritakan bahwa pelanggan setia masih berasal dari era pendiri, yang menyukai aroma klasik yang tetap tersedia. Sari Wangi juga menghadirkan suasana modern dan instagramable untuk menarik pelanggan muda.

Keunggulan Sari Wangi adalah menjadi pionir parfum di Jogja-Jateng dengan kualitas tinggi, menggunakan bibit parfum langsung dari Eropa yang mampu bertahan hingga 6-8 jam, bahkan sampai seharian dengan perbandingan bahan khusus.

Sari Wangi mendapat testimoni kuat dari pelanggan yang rela kembali ke Jogja demi mendapat aroma favoritnya. Segera mereka meluncurkan parfum baru “Echos Energy” dengan aroma citrus untuk pria, menegaskan parfum adalah untuk semua gender, baik feminin maupun maskulin.

Perusahaan ini juga berencana membuka museum parfum dari koleksi botol klasik mereka, sementara pelanggan bisa mencoba berbagai aroma parfum di gerai mereka, termasuk parfum khas seperti ‘Bulgary Pour Homme’ yang wangi buah segar.

Jayadi menambahkan, parfum Sari Wangi diminati juga di luar negeri, termasuk Amerika dan Nigeria, dengan produk yang tetap eksklusif sebagai oleh-oleh khas Jogja. Sapto menutup dengan tips merawat parfum agar awet, yaitu menyimpan di tempat sejuk dan terlindung dari sinar matahari.