Beranda Events Merayakan Keistimewaan Yogyakarta Melalui Budaya

Merayakan Keistimewaan Yogyakarta Melalui Budaya

17
0
BERBAGI

Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menggelar Babad Siti Kemantren #2, sebuah perhelatan akbar yang menyajikan kekayaan budaya dan sejarah dari 14 kemantren di kota ini. Acara yang berlangsung di Taman Budaya Embung Giwangan Yogyakarta pada tanggal 31 Agustus hingga 5 September 2024 ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat branding kota dan memperingati 12 Tahun Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Babad Siti Kemantren #2 menyajikan beragam eksibisi yang menampilkan artefak, figur sejarah, sosial budaya, dan karya seni dari masing-masing kemantren. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk memvisualisasikan potensi dan keunikan setiap kemantren. “Ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga sebuah upaya untuk menggali potensi ekonomi kreatif dari masyarakat,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menambahkan bahwa acara ini sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Yogyakarta. “Dengan memberikan ruang bagi para seniman dan budayawan, kita berharap dapat membangun ekosistem budaya yang kuat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Salah satu daya tarik utama Babad Siti Kemantren #2 adalah pameran tentang figur-figur penting dalam sejarah Yogyakarta dan Indonesia, seperti Kusbini, Kassian Cephas, Ahmad Dahlan, dan Mgr. Soegijapranata. Kurator acara, Sri Margana, mengungkapkan bahwa pameran ini disajikan dalam beberapa kluster tematik agar lebih mudah dipahami oleh pengunjung.

Selain pameran, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni, salah satunya adalah wayang cinema dengan judul “Amanat 5 September”. Sutradara pementasan, Aneng Kiswantara M.Sn, melibatkan beberapa dalang anak dalam proses kreatifnya. Cerita ini mengisahkan tentang penggabungan Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Babad Siti Kemantren #2 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya Yogyakarta. Dengan mengangkat potensi lokal, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Yogyakarta sebagai destinasi wisata budaya.