Beranda Events ARTJOG 2024 – Motif: Ramalan Resmi Dibuka

ARTJOG 2024 – Motif: Ramalan Resmi Dibuka

44
0
BERBAGI

ARTJOG 2024 dengan tema “Motif: Ramalan” resmi dibuka sore hari ini di Jogja National Museum, Yogyakarta. Pameran seni tahunan yang sangat dinantikan ini akan berlangsung hingga 1 September 2024, menampilkan karya dari 84 seniman dewasa, remaja, dan anak-anak.

Pembukaan acara dimulai dengan pratinjau khusus untuk tamu undangan dan rekan media di siang hari, dilanjutkan dengan acara pembukaan resmi yang dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat dan daerah, seniman partisipan, serta berbagai pendukung dari berbagai sektor.

Direktur ARTJOG, Heri Pemad, membuka acara dengan sambutannya, diikuti oleh kurator tamu Hendro Wiyanto. Orasi kebudayaan oleh Rama Sindhunata menambah kekayaan acara pembukaan ini, yang kemudian ditutup dengan sambutan dan seremoni pembukaan oleh pendiri Tumurun Museum, Solo, Iwan Lukminto. Pembukaan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan tari oleh Rianto dan Septina Layan dengan iringan musik oleh Ari Wulu di sore hari, serta kolaborasi antara Septina Layan dan Rani Jambak di malam harinya di Panggung ARTJOG.

Dalam orasi kebudayaannya, Rama Sindhunata menggambarkan tantangan kesenian di masa mendatang dalam menghadapi dunia di tengah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) sebagai upaya untuk merespon tema Ramalan. Rama menjelaskan bahwa teknologi, bagaimanapun canggihnya, tetaplah mesin dengan keterbatasan. “Maukah seni direnggut ketakterbatasannya dan menundukkan diri pada yang terbatas itu? Itulah tantangan yang harus dijawab oleh seni itu sendiri,” tegasnya. Seni harus melampaui batasan teknologi dan mengembalikan manusia pada otonominya.

Iwan Lukminto, pendiri Museum Tumurun Solo, menegaskan peran museum dalam mendukung seniman-seniman Indonesia. “Alasan kenapa kami membangun Tumurun (Museum), ekosistem di seni rupa, khususnya di bidang museum itu, masih sangat kurang. Tumurun dibuka di 2018 tentunya masih sangat banyak sekali kekurangan, namun itu yang menjadi semangat kami untuk terus bisa menjadi museum yang berfokus mempromosikan seni rupa Indonesia,” katanya. Iwan berharap ARTJOG 2024 dapat memberikan inspirasi kepada semua hadirin, seperti halnya ARTJOG telah menginspirasi dirinya dalam mendirikan Tumurun Museum.

Acara diakhiri dengan pembukaan resmi oleh Iwan Lukminto, yang ditandai dengan pemberian cinderamata oleh Heri Pemad berupa karya seniman komisi Agus Suwage dan Titarubi. Pemberian cinderamata ini menandai semangat untuk selalu memberikan wadah kepada seniman-seniman Indonesia melalui Museum Tumurun.

Pada kesempatan ini juga diumumkan pemenang Young Artist Award (YAA) 2024. Tim juri yang terdiri dari Santi Ariestyowati, Handiwirman, dan tim kurator ARTJOG memilih tiga pemenang dari 14 seniman muda di bawah 35 tahun berdasarkan kesesuaian tema, eksplorasi medium, serta kebaruan dalam teknis dan penyajian. Pemenang YAA 2024 adalah Dede Cipon (Yogyakarta), Jay Afrisando (California), dan Alisa Chuncue (Bangkok).

Selama penyelenggaraan, ARTJOG Motif: Ramalan akan didukung oleh program-program lain seperti ARTJOG Kids, performaā€¢ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Merchandise Project, Artcare Indonesia, Jogja Art Weeks, dan yang terbaru Love šŸ¤Ÿ ARTJOG. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui media sosial dan situs web www.artjog.id.