Hadirkan Sugut dan Mbah Parni
Kulonprogo, 27 Juli 2024 – Ritual Jamasan Pusaka di Lembah Kayangan Kulonprogo akan menghadirkan Sugut Riyanto, seorang penjamas pusaka terkenal dari Desa Banaran, Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo Kulonprogo. Kegiatan ini telah berlangsung selama 26 tahun setiap bulan Suro untuk memetri budaya adat Jawa peninggalan leluhur.
Setiap bulan Muharam, Sugut menjamasi lebih dari 50 pusaka, termasuk keris, tombak, patrem, clundrik, dan jenis pusaka lainnya. Tahun ini, satu minggu sebelum acara, sudah terkumpul 40 pusaka. Sugut menerima pesanan menjamas dari berbagai daerah seperti Sleman, Bantul, dan Purworejo. Ia juga bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kulonprogo dalam kegiatan ini, didukung oleh tokoh masyarakat seperti KH Zais dan Ibu Pelangi serta puluhan warga dari Paguyuban Jamasan Tosan Aji.
Menurut Veronika Triatmilah, Humas Kundha Kabudayan Kabupaten Kulonprogo, kegiatan ini diselenggarakan oleh Panitia Jamasan Paguyuban Pametri Tosan Aji (PAMIJI) Padukuhan Banaran dan didukung oleh Dinas Kebudayaan Kulonprogo dengan biaya dari Dana Keistimewaan. Acara tahun ini akan dimeriahkan dengan pertunjukan Mocopat, Tari Keris, Pameran Keris, Genduri Selamatan, dan Podcast Mbah Suparni.
Mbah Parni, nenek berusia 124 tahun, akan hadir memberikan pitutur khusus pada bulan Suro. Dikenal dengan pitutur “ojo pekok”, Mbah Parni memberikan wejangan tentang hidup sehat dan selamat. Godod Sutejo, penasehat kegiatan, mengatakan bahwa acara tahun ini lebih meriah dengan dukungan berbagai komunitas dan paguyuban, termasuk Paguyuban Pelestari Tosan Aji Kulon Progo “Runcing Wangi” yang akan memamerkan puluhan pusaka kuno serta pameran akik dan pusaka-pusaka lainnya.