Beranda Travel Mudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Naik 60%

Mudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Naik 60%

30
0
BERBAGI

Fenomena mudik, yang telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia, diprediksi akan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun ini. Menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, sekitar 193,6 juta penduduk diperkirakan akan melakukan mudik lebaran, menandai lonjakan sekitar 60 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peneliti dari Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada, Destha Titi Raharjana, menjelaskan bahwa tradisi mudik memiliki dampak positif terhadap perekonomian daerah tujuan. Setiap pemudik dianggap sebagai wisatawan potensial yang berkontribusi pada pengembangan sektor pariwisata setempat.

“Kegiatan mudik lebaran dapat meningkatkan sektor pariwisata. Para pemudik tidak hanya kembali ke kampung halaman, tetapi mereka juga memiliki kesempatan untuk mengunjungi destinasi wisata di sepanjang perjalanan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat,” ungkap Destha dalam acara Sekolah Wartawan bertajuk “Fenomena Mudik dan dampak bagi Sektor Pariwisata” pada Kamis (28/3).

Selain meningkatkan pendapatan asli daerah melalui tiket masuk wisata dan parkir, arus mudik juga berpotensi meningkatkan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Namun, perlu diperhatikan bahwa ekosistem pariwisata harus dijaga agar nyaman bagi pengunjung. Pemerintah, penyedia jasa, dan pelaku wisata diharapkan untuk memberikan pelayanan yang baik dan tidak menaikkan harga secara tidak proporsional.

Menurut survei dari Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 5-7 April, sementara arus balik diperkirakan terjadi pada 14-15 April. Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat menjadi tujuan utama mudik lebaran dengan persentase tertinggi.

Namun, tantangan lingkungan juga muncul seiring dengan meningkatnya aktivitas mudik. Destha Desta menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sampah selama masa mudik untuk mencegah penumpukan sampah di area publik. “Jangan biarkan area publik menjadi kumuh akibat sampah,” tegasnya.

Dalam konteks Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dinas Lingkungan Hidup DIY juga diharapkan untuk mengantisipasi jumlah sampah yang dihasilkan selama masa mudik, termasuk limbah dari industri perhotelan dan restoran. Hal ini penting agar kebersihan lingkungan tetap terjaga, serta untuk menjaga citra positif destinasi wisata DIY.

Dengan proyeksi jumlah pemudik yang signifikan dan potensi dampak positifnya terhadap perekonomian, pengelolaan lingkungan yang bijaksana dan pelayanan yang baik dari sektor pariwisata menjadi kunci untuk memastikan bahwa mudik lebaran tahun ini berjalan lancar dan berkesan bagi semua pihak yang terlibat.