Majunya perkembangan zaman dan teknologi membuat masyarakat dihadapkan dengan situasi sosial yang dinamis. Situasi tersebut mengalami perubahan yang sangat signifikan. Keadaan ini disebut sebagai era disruptif.
Era ketika banyak terjadi gangguan dan perubahan besar-besar di segala bidang yang sebelumnya menikmati kemapanan. Di era ini semua orang mudah berbagi informasi dengan bebas. Tetapi hal ini menyebabkan sebuah permasalahan. Era disruptif membuat sebuah ruang baru yang publiknya bisa menjadi apa saja dan bisa mengeluarkan opini positif maupun negatif. Oleh karena itu, kita perlu adanya sebuah literasi media agar memiliki bekal untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebagai wujud peningkatan pengetahuan kepada masyarakat, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta akan menyelenggarakan sebuah Seminar Nasional bertajuk “Public Relations In Disruption Era”. Acara tersebut akan diisi oleh tiga pembicara yang berasal dari praktisi komunikasi yaitu Ayu Kusumaningtyas (CEO Service Excellence Institue), Jojo S. Nugroho (Ketua Umum APRI Managing Director of Imogen PR), dan Latifah Zaid Nahdi (Content Produser Narasi TV). Tiga pembicara tersebut akan berbagi pengalaman dengan para peserta seminar di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta pada hari Selasa, 6 November 2018.
Meskipun tema kegiatan ini merujuk ke dalam dunia Public Relations, tetapi masyarakat tersendiri bisa menjadi bagian tersebut karena di era digital ini, para pengguna media secara tidak langsung menjadi sebuah jembatan kepada publik. Untuk menarik atensi masyarakat, berbagai cara komunikasi pemasaran telah dilakukan oleh panitia tersendiri.
Diantaranya yaitu penjualan langsung, pemasaran melalui media digital, media berbayar, dan roadshow ke beberapa Program Studi Ilmu Komunikasi di beberapa Universitas di lingkup DIY. Contohnya seperti, Universitas Aisyiyah Yogakarta, Universitas Atma Jaya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, STMM MMTC, Universitas Teknologi Yogyakarta, APMD Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Respati Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan.
Tak hanya itu, personal selling dan membuka beberapa stand di tempat yang strategis dipilih oleh panitia dalam menjajakan tiket tersebut.
Dengan adanya acara seminar nasional ini diharapkan kita sebagai bangsa Indonesia menjadi pengguna media yang bijak. Apalagi yang sekarang terjadi banyak sekali informasi yang tidak valid.
Dengan bekal pengetahuan dari seminar nasional ini, sedikit banyaknya kta dapat belajar dalam menyaring terlebih dahulu informasi tersebut sebelum kita menyebarkan ke orang lain. Dengan begitu, kita bisa menjadi jembatan publik juga komunikator yang terliterasi dan terhindar dari berita hoax.
