Pernah mendengar sebuah kelompok musik bernama Slamet Man? para punggawa band yang awalnya 7 orang ini sekarang berubah formasi menjadi 3 orang dan menamakan diri mereka menjadi Slamet Digital. Awalnya, Slamet Man ini bernama Waton Slamet seiring berjalannya waktu berubah menjadi Slamet Man dan pada 2020 ini menjadi Slamet Digital.
Musik yang dahulunya berkonsep band, kini berubah menjadi digital mengikuti perkembangan jaman. Setelah sekian lama vakum, Slamet Man berubah nama dan berubah konsep musiknya. Formasi yang terdiri atas Andi, Popo, dan Hohok ini pun tak ingin melewatkan waktu untuk kembali bersama meski masing-masing memilili kesibukan yang berbeda.
Meski tengah menggeluti profesi yang berbeda, tiga orang musisi Jogja itu kini membuat sebuah lagu berjudul “Lockdown” atas respon pada pandemi global bernama Covid-19. Andi mengatakan bahwa meski sudah punya kesibukan, masing-masing personil masih mencintai musik seperti waktu itu. “Musik seperti rumah bagi kami. Ke mana pun pengembaraan kami, ke mana pun kami pergi, rindu pada rumah itu pasti. Sebab itulah, hari ini kami menyapa publik kembali,” ujar Andi.
Tepat pada Sabtu, 30 Mei 2020, Slamet Digital merilis single tersebut dengan lirik berbahasa Jawa. Lagu ini merupakan respon akan bagaimana seharusnya orang jawa menyikapi kehadiran virus Corona yang berasal dari Wuhan, Cina, dan telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Jawa. Salah satu cara memotong penyebaran virus tersebut, beberapa negara menerapkan Lockdown.
Hal ini juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia, meski tidak dilakukan secara nasional. Slamet Digital merespon kondisi tersebut apa adanya melalui perspektif orang Jawa. “Dari dulu, ya. Lagu-lagu kami tidak berangkat dari angan-angan, tidak lahir dari kondisi yang kosong, tetapi memang memiliki latar belakang dan tujuan yang jelas. Mudahnya, merespon kondisi dan mencoba memberikan solusi. Termasuk menanggapi kondisi lockdown saat ini dengan lebih santai, tujuannya untuk meredam chaos ,” sahut Hohok menjelaskan latar belakang single mereka ini.
Dalam video klip yang diunggah melalui akun Youtube Slamet Digital, ketiga personel tersebut berada dalam kamar tidur yang merepresentasikan kondisi umum ketika sedang lockdown. Setting lain yang digunakan adalah sebuah garasi yang menunjukkan kesenangan mereka di bidang otomotif.
Di single pertama ini, mereka berkolaborasi dengan Yuke Sampoerna, basis Dewa 19. Menurut Popo, Yuke merupakan teman bisnisnya. Karena Yuke tahu bahwa Slamet Digital tengah mambuat project, maka ia pun langsung menyambut dengan mengisi suara bass pada 4 lagu sekaligus. “Awalnya saya menyangka hanya main-main. Namun akhirnya hasil rekaman bass-nya langsung dikasih ke Mas Dony, pengaransemen musik digital untuk Slamet Digital, ” kata Popo.
Video Clipnya sendiri pun digarap secara marathon hanya dalam waktu 1 hari ketika bulan puasa. Popo mempercayakan video clipnya pada Galih sekaligus menjadi sutradaranya. Lokasi syuting dilakukan di 2 tempat yakni di Jogja dan di Bali. Yuke kini berdomisili di Bali oleh karena itu hasil video kemudian di mixing setelah proses syuting selesai semua.
Lihat Video Slamet Digital Lockdown Di LINK Ini