Proses new normal yang kini berlangsung berimplikasi pada naiknya jumlah wisatawan yang datang ke DIY. Namun, masa pandemi yang belum usai ini pun berdampak pada tingkat penularan Covid-19 yang semakin membumbung seiring dengan lemahnya melaksanakan kwajiban prokes ditingkat masyarakat. Pentingnya mematuhi peraturan kesehatan ini sebaiknya terus digalakkan agar kasus dapat menurun hingga vaksi ditemukan.
Dalam hal pariwisata, Pemda DIY tengah menetapkan peraturan baru berwisata di Yogyakarta yang mencakup kegiatan 4 M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Menjauhi Kerumunan. Hal itu guna mencegah merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh sektor aktivitas kehidupan, termasuk destinasi wisata.
Melalui sebuah seminar yang diselenggarakan kemarin bertajuk “Sinergi Menumbuhkan Sektor Pariwisata Pasca Pandemi”, Dr Siswanto Spesialis Paru-Paru, anggota Satgas Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, menekankan manfaat pemakaian masker wajah.
“Masker kain yang ideal minimal dua lapis, lebih bagus lagi kalau terbuat dari paduan hybrid kain katun dan flannel, selain mampu menghalangi dari sisi mekanis, penyebaran virus dari seseorang ke orang lain, ketika bertemu dan saling bercakap-cakap, juga dari sisi elektro statis, karena dua kain yang menempel itu memunculkan listrik statis, yang berfungsi menghalangi pergerakan virus,” ungkapnya.
Sebagian besar pasien Covid-19 ternyata memiliki kadar vitamin D didalam tubuh yang cukup rendah. Sehingga dapat mengurangi imunitas tubuh. Hal itu sangat ironis, mengingat hidup di iklim tropis seperti di Indonesia ini, pancaran cahaya Matahari melimpah dan itu menjadi sumber vitamin D yang murah, tanpa biaya apapun. Juga produk ikan yang melimpah itu merupakan sumber vitamin D.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Marlina Handayani menerangkan perkembangan pariwisata DIY sejak September 2020. “Dari 139 Destinasi Wisata yang ada di DIY, 93 diantaranya, melakukan uji-coba Pranatan Anyar Plesiran Jogja, sebanyak 26 Destinasi Wisata telah dinyatakan lulus dan ke-26 Destinasi Wisata di DIY itu, aktif pengguna reservasi OnLine Visiting Jogja, sehingga meyakinkan wisatawan dapat berkunjung secara aman dan nyaman,” jelas Marlina Handayani.
Para wisatawan yang berkunjung ke Jogja tersebut, dengan rata-rata kunjungan sampai November 2020, sebanyak 30-6-ribu kunjungan, mayoritas berasal dari DIY sendiri, dan posisi kedua dari Jawa Tengah. “Mereka wisatawan usia produktif, 18-35 tahun, lebih memilih destinasi wisata alam, terbuka, Pantai Baron dan Parangtritis paling diminati wisatawan nusantara,” imbuhnya lebih lanjut.
Head of Corporate Communication and Event Management AXA Mandiri, Luile Retno Sawitri mengungkapkan adanya peningkatan animo masyarakat untuk menjadi nasabah AMFS selama pandemi ini. “Ini menggembirakan, karena misi kami terkait literasi asuransi warga masyarakat di respon positif, banyak warga yang mengajukan pertanyaan mengenai tata-cara berasuransi. Untuk Yogyakarta, kami memiliki lebih dari satu juta pemegang polis AMFS, 27-ribu diantaranya Polis Syariah dan Polis Konvensional,” aku Luile Sawitri.