Beranda Events Meski Tahun Politik, ASI harus Tetap Eksklusif

Meski Tahun Politik, ASI harus Tetap Eksklusif

1636
0
BERBAGI

www.ekbizz.com – Kamis, 14 Februari 2019 menjadi hari spesial bagi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Cabang Bantul, pasalnya siang tadi sekitar pukul 09.00 berkesempatan audiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bantul dalam agendanya dengar pendapat dan sharing isu terkait ASI, Ibu Menyusui dan tantangan yang tengah dihadapi masyarakat khususnya di Bantul.

Aimi Bantul yg digawangi oleh sang ketua Cahyani Hijriafitri atau lebih hangat disapa Affie membawa perwakilan anggotanya yaitu Dian Ismarini (Koordinator Divisi Advokasi), Titien Agustina, Ratih Maylawati, Dina, dan Dya Kumala menyampaikan aspirasinya ditengah tahun politik ini. Affie menyampaikan visi misi dan perjuangan keras Aimi Bantul disertai dengan bentuk program kerjasama Dinas Kesehatan Bantul yg dirasa masih belum maksimal, meskipun Bantul lebih dulu memiliki Peraturan Bupati dibanding Kabupaten/Kota lain.

Namun hal ini belum dirasakan implementasinya dengan baik, masih banyak persoalan yang terjadi di masyarakat Bantul terutama minimnya Dukungan terhadap Ibu Menyusui. Lingkungan tidak sepenuhnya mendukung atmosfer menyusui bagi si ibu, ruang laktasi yg belum memadahi baru ada di kantor Dinas Kesehatan, pemasaran formula yg gencar, mitos-mitos yg masih dipercaya oleh masyarakat, kesempatan perah ASI yang minim bagi pekerja perempuan. Hal ini sangat kontra dengan pemenuhan visi misi Bupati Bantul, sehingga Aimi sangat membutuhkan dukungan yang kuat dari segala pihak khususnya legislatif sebagai wakil kami dan pengemban aspirasi masyarakat, tambah Affie.

Perwakilan DPRD Bantul yang kali ini berkesempatan menemui, Paidi, S.Ip mengungkapkan bahwa kondisi tersebut disadari benar, berdasarkan pengalaman beliau juga dahulu ketika istrinya menyusui pun harus bolak balik antar jemput ASI agar diberikan kepada bayinya sehingga tidak perlu disambung dengan formula. Sepakat dengan Aimi, Ketua Komisi D tersebut berkomitmen untuk menindak lanjuti secara serius persoalan terkait ASI ini, beliau akan memberikan keberpihakan yang lebih tinggi kepada perempuan demi mencetak generasi bangsa yang lebih berkualitas yaitu pondasinya melalui pemberian ASI sampai dengan 2 tahun atau lebih.

Pada tahun politik ini, jangan sampai isu ASI ini dianggap tidak penting, sehingga anggota dewan lupa akan manfaat ASI dan resikonya jika warga Bantul khususnya menjadi pelanggan formula. Lingkungan yang kondusif bagi ibu menyusui harus benar-benar diperjuangkan, persoalan stunting yang saat ini menjadi isu nasional bisa jadi berawal dari pemenuhan gizi yang salah sejak awal menyusui. Dian Ismarini sebagai Koordinator Divisi Advokasi menambahkan bahwa 3 tantangan mendasar yaitu membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemberian ASI sampai dengan 2 tahun atau lebih, implementasi Peraturan Bupati sebagai payung hukum yang legal harus diperkuat, dan mengkaji kembali kampanye formula yang tanpa disadari dilakukan secara massive.

Audiensi diakhiri dengan pernyataan komitmen dari Paidi, S.Ip sebagai Ketua Komisi D DPRD Bantul bahwa akan menindak lanjuti secara konkrit yaitu :
1. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan IBI terkait program dan kegiatan terkait ASI
2. Membuat tema dukungan terhadap Ibu Menyusui dalam acara rutin DPRD Bantul yaitu Gardu di Jogja TV dan Taman Gabusan
3. Mengkaji kembali pemasaran formula dan ruang laktasi di Bantul