Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan suku bangsa menyimpan banyak potensi yang bisa dilestarikan, salah satunya adalah kuliner nusantara. Di tengah situasi pandemi yang belum usai, untuk menikmati kuliner khas tersebut kini tidak perlu pergi jauh lagi karena sudah dapat dinikmati dari rumah. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai bagian dari masyarakat pun memahami kondisi tersebut dengan mengajak masyarakat untuk belajar memasak kuliner nusantara melalui talkshow LDR “Lihat Dari Rumah” series kuliner.
Ajakan untuk mencintai ragam kuliner nusantara ini diwujudkan BCA melalui topik pembicaraan pada virtual talkshow “Lihat Dari Rumah” (LDR) yang menghadirkan narasumber Chef Martin Natadipraja dan EVP CSR BCA Inge Setiawati. Virtual talkshow LDR tersebut disiarkan melalui kanal Instagram @goodlifebca dan Youtube SolusiBCA pada Pukul 19.00, Kamis (24/06).
“BCA memiliki desa wisata binaan yang setiap desa tersebut memiliki potensi wisata masing-masing dan tentunya kuliner yang menarik. Melalui kegiatan virtual ini kami ingin mengajak masyarakat untuk semakin mengenali dan merasakan langsung kuliner ini. Memasak di rumah saat ini merupakan aktivitas yang tepat di tengah peningkatan kasus pandemi. Hal ini selain menambah wawasan akan kuliner juga akan membantu kita untuk dapat mengkonsumsi makanan yang sehat dan bersih,” ujar Inge Setiawati.
Kuliner dari nusantara memiliki citarasa yang unik sehingga mampu mengajak pecintanya untuk kembali ke daerah tersebut. Pada kesempatan istimewa ini, BCA pun turut mengenalkan kembali desa-desa wisata yang menjadi binaan Bakti BCA berikut dengan variasi menu kuliner khasnya. Seperti halnya desa wisata Sijunjung di Padang yang memiliki makanan khas yaitu Dendeng Batokok yang merupakan dendeng asap. Melalui kegiatan ini, BCA juga mengajak penonton untuk belajar dan memasak sendiri di rumah salah satu menu camilan khas Jawa Barat yaitu cireng bumbu rujak melalui demo masak.
Pada kesempatan tersebut, Inge kembali menerangkan mengenai kriteria BCA dalam memilih desa binaan yang dilakukan melalui berbagai tahapan yaitu pendaftaran, seleksi tim internal Bakti BCA sampai dengan ke tahap survey yang dilakukan oleh BCA. Dalam melakukan seleksi tersebut, Bakti BCA juga mengedepankan beberapa point penting seperti akses masuk desa, pencapaian desa tersebut sampai dengan ke local champion yang dimiliki oleh warga setempat. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung program pelatihan yang akan diberikan kepada desa terpilih. Pada kesempatan yang sama, Inge juga membuka kesempatan luas bagi desa-desa lain di Indonesia yang ingin dibina dan diberikan pelatihan oleh BCA.
“Bagi pengurus desa wisata, inspirasi kuliner ini adalah upaya dan bentuk motivasi yang kami hadirkan untuk bisa berkreasi dengan bahan-bahan yang ada di lokal setempat. Melalui kegiatan hari ini diharapkan dapat meningkatkan kembali awareness terhadap kuliner lokal beserta juga dengan pariwisata Indonesia yang memiliki potensi besar. Ke depannya sudah menjadi komitmen BCA untuk menghadirkan program inspiratif dan inovatif seperti ini,” tutup Inge.