www.ekbizz.com – Dinas Kebudayaan Kota Jogja menggelar workshop Busana Adat Jawa dengan tema Revitalisasi Budaya Busana Adat yang dipadukan dengan fashion show busana adat Jawa di Pendapa Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta belum lama ini. Event tersebut merupakan bentuk aktualisasi kegiatan workshop yang sudah dilakukan selama 2 hari di KJ Hotel Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut, Dra Sri Hanjati (Kinting Handoko) M.Sn menjadi narasumber dalam kegiatan itu. Ia mengatakan bahwa busana adat gaya yogyakarta merupakan aset klasik yang wajib untuk terus dilestarikan.
“Tujuan diadakannya kegiatan ini yakni mengajak masyarakat yang berasal dari kecamatan se-Yogyakarta untuk dapat ikut andil agar tahu dan paham akan busana adat Jawa,” katanya.
Pengenalan ini esensial, agar masyarakat yang terjun dan berprofesi sebagai wedding organizer maupun paes dapat membedakan mana busana adat Jawa klasik Jogja (pakem) dan mana yang modern. Mereka juga dibekali pengetahuan akan penggunaan kain batik dalam setiap upacara adat dalam pernikahan. Sementara itu, Kepala Bidang Adat, Seni dan tradisi Disbud Kota Yogyakarta, Dra. Mukti Wulandari mengatakan bahwa pemahaman masyarakat akan busana Jawa luntur karena tergerus arus globalisasi.
“Setelah peragaan busana, selanjutnya akan dilanjutkan evaluasi, ada masukan mana yang harus diperbaiki dalam pemakaian busana adat agar sesuai rules-nya,” jelas Mukti.
pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar kelestarian akan tradisi berbusana adat klasik dapat terjaga dengan baik. Disbud Kota Yogyakarta rencananya akan memperluas kepesertaan. Dari sebelumnya hanya lingkup kecamatan, menjadi lingkup kelurahan. Tahun depan peserta dapat menjangkau 45 kelurahan, tujuannya tentu agar upaya pelestarian tradisi dapat berkembang lebih luas.
Sri Hanjati menambahkan bahwa hasil preview saat fashion show busana adat oleh beberapa peserta masih perlu diperbaiki agar sesuai dengan pakem. Karena, busana adat Jawa untuk Jogja memiliki pakem sendiri dan harus dipatuhi. Dia berharap warga Jogja bisa bangga mengenakan pakaian adat Jawa sesuai pakem yang ada. Dikatakan, setiap peserta memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pihaknya berharap kepesertaan bisa lebih luas lagi sampai ke tingkat kelurahan. Termasuk tema yang diangkat, upacara adat juga perlu diedukasi agar sesuai pakem yang ada.