www.ekbizz.com – Shapping Geographies: Art | Women | Southeast Asia, sebuah pameran khusus mengenai seniman perempuan kontemporer terkemuka dari Asia Tenggara. Kurator dari pameran ini Dr Michelle Antoinette dan Dr Wulan Dirgantoro. Pameran ini berlangsung mulai dari 23 November – 31 Desember 2019. Pembukaan pameran akan disertai diskusi bersama para kurator dan seniman yaitu: Geraldine Javier, Kayleigh Goh, dan Savanhdary Vongpoothorn.
Shaping Geographies: Art | Woman | Southeast Asia, menyatukan beragam praktik seni dan seniman perempuan di Asia Tenggara untuk menyoroti tanggapan artistik individu terhadap gabungan tiga sumbu utama komunal : ‘Seni,’ ‘Perempuan,’ dan ‘Asia Tenggara.’ Seniman yang berpartisipasi yaitu: Anida Yoeu Ali (Kamboja), Fika Ria Santika (Indonesia), Geraldine Javier (Filipina), I Gak Murniasih (Indonesia), Kayleigh Goh (Singapura), Nguyen Trinh Tri (Vietnam), Muslimah Collective (Thailand), Savanhdary Vongpoothorn (Laos), Suzann Victor (Singapura), Tintin Wulia (Indonesia), dan Yee I-Lann (Malaysia).
Secara khusus, Gajah Gallery menghadirkan seniman perempuan dari Indonesia, Fika Ria Santika, seorang seniman perempuan muda dengan media instalasi yang berasal dari Sumatera Barat dan kini berkarya di Yogyakarta. Fika Ria Santika adalah salah satu seniman muda perempuan yang paling inovatif di wilayah seni instalasi. Tahun ini karya instalasinya turut serta dalam pameran ArtJog 2019, Art Celebration of Senayan City Anniversary 2019, dan masih banyak lagi. Fika memilih seni instalasi dan memperkuat seni instalasi dalam gerakan baru dalam seni kontemporer dengan menciptakan karya-karya yang mewakili bentuk organik dengan menggunakan bahan anorganik. Fika Ria Santika menghadirkan kesegaran bentuk baru sejak kemunculannya ke kancah seni baik di wilayah nasional maupun regional Asia Tenggara.
Pameran ini merupakan usaha Gajah Gallery untuk menghadiri ekspresi berbeda dari masing-masing seniman, serta cara-cara dimana praktik artistik diinformasikan oleh koneksi budaya Asia Tenggara yang berbeda serta identitas gender. Praktik masing-masing seniman disajikan berdasarkan ketentuan masing-masing, menyoroti kontribusi pribadi mereka pada lanskap seni Asia Tenggara, praktik seni perempuan, dan sejarah seni kontemporer.