Pengusaha fashion design sekaligus interior design, Marino, seorang warga negara Swiss mulai menjajaki Jogjakarta sebagai salah satu lokasi investasi masa depan. Ia menganggap Jogja kini menjadi sangat potensial mengingat perkembangan nya yang sangat pesat dibandingkan kali pertama kunjungannya di Jogja tahun 1994 lalu.
“Perubahan cukup signifikan dialami Jogja. Sangat berbeda seperti waktu itu saya datang ke sini,” ungkapnya fasih dalam berbahasa Indonesia.
Mengenal Indonesia layaknya rumah sendiri ia rasakan semenjak ia diajak oleh Blezynski ayah dari Tamara Bleszynski diawal era tahun 90-an untuk berinvestasi di Bali kala itu. Lambat laun mengenal Jogja hingga 30 tahun lamanya, membuat ia berkenalan dengan Ari Prabowo, salah satu pengusaha dari Jogja yang mengenalkan lebih jauh, kota budaya ini.
Penjajakan bisnis sudah ia dalami bersama Ari Prabowo. Hingga semakin sering ia ke Jogja, membuat sejumlah channel bahan baku apapun yang dulunya ia tahu hanya dari Bali, ternyata di Jogja jauh lebih bagus kualitas nya dan harganya jauh kbwih rasional.
” Kalau tahu dari dulu Jogja seperti ini, maka saya akan menjatuhkan investasi pertama saya di kota ini,” ungkapnya semangat.
Kali keenam berkunjung ke Jogja, ia lantas mengajak Miss Afrika 2017 secara aksidental berkunjung ke Jogja. Dalam pikirannya, justru malah sekalian mengenalkan Jogja ke mata dunia.
“Nanti saya akan mengajak Pak Marino dan Miss Afrika 2017 ini ke sejumlah tempat wisata yang akan diproyeksikan menjadi destinasi baru tahun 2020. Sekaligus sebagai ajang pengenalan pada masyarakat umum,” tambah Ari Prabowo.
Ditanya mengenai kesan pada kota Jogja, miss Afrika 2017, Zufan Yilma mengaku baru pertama kali datang ke Jogja. , “It’s my first time visit to Jogjakarta, it’s fine city for me in my summer place,” ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Hari ini, menjadi hari terakhir Marino dan Zufan Yilma berada di Jogja. Banyak spot wisata dikunjungi sekaligus menjadi lokasi sesi foto guna mempromosikan destinasi wisata di jogjakarta.