Novel Dear Joshua mengisahkan tentang seorang guru yang menjalin hubungan dekat dengan salah satu muridnya, Joshua. Sang guru, yang bertindak sebagai narator, berbagi pandangannya tentang kehidupan, sastra, dan berbagai isu sosial kepada Joshua melalui surat-surat yang ditulisnya. Novel ini menggambarkan dinamika unik antara guru dan murid, di mana sang guru menjadi mentor dan teman bagi Joshua.
Melalui surat-surat tersebut, terungkap kepribadian sang guru yang eksentrik, cerdas, dan penuh kasih. Ia kerap kali bernostalgia, mengenang masa lalunya, dan mengaitkannya dengan perkembangan zaman. Ia juga menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, dan pentingnya pendidikan. Sang guru juga seringkali menyelipkan humor dan anekdot dalam surat-suratnya, membuat novel ini terasa ringan dan menghibur.
Joshua, sebagai penerima surat, digambarkan sebagai remaja yang cerdas dan berwawasan luas. Ia memiliki minat yang besar terhadap sastra dan senang berdiskusi dengan gurunya. Interaksi antara keduanya menunjukkan ikatan batin yang kuat, meskipun terpaut perbedaan usia dan latar belakang. Novel ini juga menyoroti perkembangan karakter Joshua yang semakin dewasa dan bijaksana seiring berjalannya waktu.
Selain fokus pada hubungan guru dan murid, novel Dear Joshua juga mengangkat tema keluarga. Sang guru menceritakan kisah keluarganya, termasuk hubungannya dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Ia juga menyinggung tentang pentingnya menghargai keluarga dan menjaga hubungan baik dengan mereka. Tema ini memberikan dimensi lain pada cerita, menunjukkan bahwa kasih sayang tidak hanya terbatas pada hubungan romantis, tetapi juga dalam ikatan keluarga.
Secara keseluruhan, Dear Joshua adalah novel yang menyentuh hati dan penuh makna. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan pelajaran hidup bagi pembacanya. Melalui kisah sang guru dan Joshua, novel ini mengajarkan kita tentang pentingnya pendidikan, kasih sayang, dan menghargai orang-orang di sekitar kita.
