Beranda Tekno Mahasiswa UGM Bantu Pengelolaan Sampah di Dukuh Klero dengan Proyek “Puspa Argabima”

Mahasiswa UGM Bantu Pengelolaan Sampah di Dukuh Klero dengan Proyek “Puspa Argabima”

37
0
BERBAGI

Sebuah tim mahasiswa lintas jurusan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikenal sebagai Tim Argabima, dipimpin oleh Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A., telah melaksanakan proyek pendampingan pengelolaan sampah bagi warga Dukuh Klero, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Kerjasama ini dilakukan bersama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) untuk mengatasi permasalahan sampah yang masih dihadapi oleh masyarakat setempat.

Tim Argabima bekerja sama dengan warga Klero dalam membangun fasilitas pengelolaan sampah yang diberi nama Puspa Argabima Klero. Sebelumnya, masyarakat Klero sudah memiliki program pengelolaan limbah, namun terbatas pada pengumpulan minyak jelantah bekas untuk dijual kembali.

Ketua tim Argabima, M. Askar Fathin, menjelaskan bahwa selain mendirikan fasilitas pengelolaan sampah, mereka memberikan pembekalan terkait cara pengumpulan, pemilahan sampah, serta pemanfaatan maggot sebagai pengurai sampah. Masyarakat dilatih untuk mengelola sampah dengan pendekatan yang mengedepankan ekonomi produktif, memberikan manfaat ekonomi langsung kepada mereka.

Pada tahun kedua pelaksanaan program pengabdian masyarakat, tim Argabima fokus pada beberapa program, termasuk pengolahan limbah organik dengan bantuan maggot, pengelolaan sampah anorganik, pembuatan produk lilin aromaterapi dari minyak bekas, wisata edukasi pengelolaan sampah, dan pembuatan mini farm dengan pakan dari maggot.

Sri Widodo, warga Dukuh Klero, menyatakan rasa terbantu dengan adanya pendampingan dari mahasiswa UGM. Dengan berdirinya Puspa Argabima Klero, warga mampu mengelola sampah mandiri, mengurangi jumlah sampah yang dikirimkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sejak September 2022.

Widodo berharap program ini dapat terus berlanjut dengan melibatkan lebih banyak warga Desa Sumberharjo, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara lebih luas oleh masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi masalah sampah di tingkat lokal.