www.ekbizz.com – Sanggar Inovasi Desa, bersama desa-desa di Yogyakarta, Banyumas dan Brebes menginisiasi Musyawarah Antar Desa Nasional yang berlangsung dua hari, 11-12 Februari, dengan tujuan utama mengkonsolidasi kekuatan desa dengan beragam potensinya untuk membangkitkan kembali perekonomian Indonesia di tengah pandemi.
Ketua Panitia Musyawarah Antar Desa Nasional Baitsul Amri menuturkan, amuk Covid-19 menciptakan krisis ekonomi di seluruh lapisan. Jutaan perusahaan gulung tikar, jutaan orang kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan. Di sisi lain, semua orang harus melakukan pembatasan sosial dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat demi memutus rantai penyebaran virus.
Imbas Corona menghantam keras di kawasan perkotaan. Ketiadaan sumber daya alam dengan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi membuat warga perkotaan mengalami penurunan ekonomi yang sangat drastis. Sebagian warga kota akhirnya memilih pulang ke desa kampung halaman karena sudah tak mampu bertahan di kota.
“Di tengah kondisi ekonomi yang limbung ini, desa kembali membuktikan lebih mampu menghadapi badai krisis ekonomi yang sedang melanda dunia. Desa adalah penghasil produk pangan paling utama, penghasil kebutuhan pangan semua orang dengan biaya hidup yang lebih rendah karena berbagai kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga,” ungkap Baitsul Amri.
Dikatakan, berbagai potensi yang ada di desa akan menjadi kekuatan ekonomi sosial yang besar jika disinergikan dalam sebuah konsolidasi bersama. Desa-desa harus bersatu, berbagi peran dan fungsi untuk saling membantu satu sama lain dalam sebuah pola kerjasama yang saling menguntungkan secara ekonomi.
Badan Usaha Milik Desa -BUMDes yang dibangun sebagai lokomotif ekonomi desa harus bergerak bersama dengan BUMDes desa-desa lain membangun kekuatan ekonomi desa. Untuk itulah sangat penting dan sudah menjadi sebuah kebutuhan besar untuk melakukan konsolidasi antardesa membangun sinergi kerjasama baik secara kelembagaan desa maupun kerjasama antar-BUMDes dalam ikatan yang terlembaga.
Musyawarah Antar Desa Nasional -MAD, adalah kegiatan yang digelar menuju terbangunnya model kerjasama antarDesa di seluruh Indonesia. MAD mengundang desa-desa dari berbagai pelosok nusantara untuk bertemu dan menemukan bentuk kerjasama terutama kekuatan ekonomi berbasis potensi lokal desa sehingga jaringan ekonomi antarDesa akan menjadi kekuatan ekonomi raksasa bagi Indonesia.
Musyawarah Antar-Desa Nasional, Di Desa Panggungharjo Sewon-Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengundang sedikitnya 100 desa dari berbagai wilayah nusantara untuk bertemu secara Offline dengan memberlakukan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Pada saat yang sama pertemuan juga digelar secara online sehingga bisa diikuti ribuan desa yang tersebar di berbagai belahan nusantara.
Musrawarah Antar Desa Nasional berlangsung dua hari yakni 11-12 Februari 2021. Pertemuan offline dihelat di Yogyakarta sekaligus disiarkan secara realtime dan bisa diakses oleh ribuan desa secara digital. Target acara melahirkan sebuah kesepakatan formal Antar Desa Nasional dalam bentuk kerjasama ekonomi antardesa melibatkan BUMDes.
Kerjasama antardesa fokus pada pemanfaatan produk lokal asli desa sebagai kekuatan desa membangun raksasa ekonomi baru. “Musyawarah Antar Desa Nasional ini akan menjadi pertemuan pertama ribuan desa se-Indonesia menuju terbentuknya Badan Kerjasama Antar Desa Nasional dan berdirinya BUMDesa Bersama Indonesia,” pungkas Baitsul Amri. ((Syaiful Sokorini/Arel Sodewo-ekbizz.com)