Travel
Sleman Barat Kembangkan Pariwisata Berbasis Gotong Royong

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, SE sangat mengapresiasi acara Gelar Pentas Seni dan Potensi Budaya Kalurahan Sumberagung Kapanewon Moyudan yang berlangsung Minggu 28 September 2025 di Desa Wisata Taman Sendang Bandung Karang Sumberagung Moyudan Sleman Yogyakarta.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi B DPRD Provinsi DIY Yan Kurnia Kustanto, SE dan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sleman Bambang Sigit Sulaksono, ST. Danang Maharsa menyambut gembira atas munculnya desa wisata baru dikawasan Sleman Barat harapannya kedepan perkembangan pariwisata di kawasan Sleman Barat bisa lebih cepat lagi. Hal tersebut untuk mengantisipasi kedatangan wisatawan dari luar daerah maupun dari luar negeri akibat akses masuk ke Yogyakarta lebih luas dengan adanya exit toll dibeberapa titik diwilayah Kabupaten Sleman, serta semakin banyaknya peluang wisatawan yang masuk melalui jalur udara via Bandara YIA di Kulo Progo maupun jalur darat.
Perkembangan desa wisata tidak akan bisa optimal tanpa adanya budaya gotong royong dikalangan warga masyarakat. Oleh karena itu Danang Maharsa mengharapkan agar semangat gotong royong dikalangan warga masyarakat agar dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar perkembangan desa wisata bisa berkembang secara optimal. Terlebih dari itu diharapkan agar pengelola dan warga masyarakat untuk menginventarisir potensi yang dimilikinya dalam rangka pengembangan desa wisata dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian warga masyarakat, diantaranya melalui pengembangan UMKM.
Sementara itu Ketua Panitia Gelar Pentas Seni dan Potensi Budaya Kalurahan Sumberagung Wasita, SS, MAP mengatakan bahwa Gelar Pentas Seni dan Potensi Budaya Kalurahan Sumberagung tahun 2025 merupakan fasilitasi dari Dana Keistimewaan DIY melalui pokir dewan. Menurutnya dengan adanya fasilitasi tersebut memberikan motivasi dan stimulasi bagi warga masyarakat khususnya pengelola desa wisata Taman Sendang Bandung untuk menggarap dan menampilkan potensi lokal yang ada di Kalurahan Sumberagung dalam rangka peningkatan perekonomian bagi warga masyarakat setempat.
Kali ini Gelar Pentas Seni dan Potensi Budaya Kalurahan Sumberagung menyajikan 3 (tiga) penampilan potensi Kalurahan Sumberagung yaitu kesenian tradisional dari Jathilan Pungjir Kaliduren Raya pimpinan Suprapto. Dalam kesempatan ini jathilan Pungjir yang masih mempertahankan corak alami dan tradisionalitasnya menyajikan tarian fragmen perjuangan Pangeran Diponegoro sesuai dengan kesejarahan yang melekat di Sendang Bandung yang berada di kawasan Desa Wisata Taman Sendang Bandung.
Selain itu juga dipentaskan potensi seni olah raga beladiri Tae Kwon Do yang diakulturasi dengan musik/ gamelan jawa serta keroncong modern dari Grup Keroncong Modern Naraswara dari Karang Sumberagung Moyudan Sleman. Wasita menambahkan bahwa kelompok-kelompok seni yang dipentaskan diacara tersebut juga sudah memperoleh pengakuan resmi dari Pemerintah Kabupaten Sleman dalam bentuk nomor induk kebudayaan yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.
Selain sajian potensi seni budaya lokal dalam event tersebut juga melibatkan berbagai jenis UMKM lokal dari Forum UMKM Kalurahan Sumberagung yang menjul berbagai jenis produk khas.
Terkait dengan Desa Wisata Taman Sendang Bandung, Wasita menambahkan bahwa konsep yang dikedepankan adalah pemberdayaan mayarakat yang akan mengangkat semua potensi yang ada diantaranya seni budaya, hortikultura, Kelompok Wanita Tani (KWT), pengelolaan sampah, peternakan, perikanan, dll. Sedangkan paket wisata yang ditawarkan oleh DesaWisata Taman Sendang Bandung meliputi paket live-in, gathering, meeting, outbond, parenting dan wedding. Informasi selengkapnya bisa dilihat disitus www.sendangbandung.com.
Promo
Libur Maulid Nabi, KAI Commuter Yogyakarta Tambah Jadwal Perjalanan Commuter Line

Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional 2025 yang jatuh setiap tanggal 4 September, KAI Commuter Area 6 Yogyakarta menghadirkan promo spesial bagi pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur. Pengguna yang melakukan isi ulang saldo Kartu Multi Trip (KMT) sebesar minimal Rp50.000 atau kelipatannya di Stasiun Tugu Yogyakarta, Solo Balapan, dan Palur akan mendapatkan satu buah tumbler eksklusif sebagai bentuk apresiasi.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa pemberian tumbler ini bukan hanya sebagai hadiah, tetapi juga dukungan nyata KAI Commuter terhadap gerakan kelestarian lingkungan dengan mengurangi sampah plastik dari minuman kemasan. KAI Commuter juga menyediakan water station untuk mengisi ulang air minum menggunakan tempat minum yang dibawa sendiri oleh para pengguna.
Mengantisipasi lonjakan pengguna selama libur panjang peringatan Maulid Nabi, KAI Commuter Area 6 Yogyakarta menambah empat perjalanan Commuter Line Yogyakarta-Palur, menjadi 31 perjalanan per hari mulai 5 hingga 7 September 2025. Sementara untuk Commuter Line Prameks relasi Yogyakarta–Kutoarjo, akan dioperasikan 10 perjalanan setiap harinya pada periode libur panjang tersebut.
Dengan penambahan perjalanan ini, KAI Commuter berharap agar layanan transportasi massal mereka menjadi lebih efektif dan terjangkau, serta memudahkan masyarakat dan wisatawan menuju berbagai destinasi populer di Yogyakarta, Solo, dan Karanganyar. Hal ini diharapkan turut mendukung mobilitas yang ramah lingkungan dan nyaman bagi semua pengguna.
Joni Martinus mengimbau agar seluruh pengguna Commuter Line tetap mematuhi aturan yang ada demi kenyamanan bersama. “Kami mengingatkan agar pengguna menjaga barang bawaan, mengawasi anak-anak, menyiapkan perjalanan dengan baik, serta selalu mengikuti arahan petugas selama menggunakan layanan Commuter Line,” tutupnya.
Travel
KAI Wisata Kembangkan Destinasi Heritage Ambarawa dengan Kereta Wisata Bersejarah

Museum Kereta Api Ambarawa kini semakin memperkaya penawarannya dengan menghadirkan kereta wisata uap dan diesel yang menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) untuk melestarikan warisan sejarah perkeretaapian Indonesia sekaligus mengembangkan destinasi wisata edukatif di Jawa Tengah. Berada di lereng Gunung Ungaran, museum ini menawarkan pengalaman unik menelusuri lintasan rel bersejarah yang menyuguhkan pemandangan alam yang memukau.
Direktur Operasi KAI Wisata, Eko Januardi, menyatakan bahwa keberadaan kereta wisata uap dan diesel bertujuan memberikan pengalaman wisata yang autentik dan edukatif bagi masyarakat dan wisatawan mancanegara. Lokomotif uap tipe B25 buatan Jerman yang digunakan melintasi jalur rel bergerigi terakhir di Asia Tenggara pada rute Ambarawa – Bedono. Sementara itu, lokomotif uap B5112 mengoperasikan rute indah Ambarawa – Tuntang yang melewati sawah, perbukitan, serta Rawa Pening, menambah nuansa nostalgia dan autentisitas perjalanan.
Selain lokomotif uap, Museum Kereta Api Ambarawa juga menyediakan kereta wisata diesel dengan rute yang sama, Ambarawa – Tuntang, sepanjang sekitar 6 km. Kereta diesel ini menggunakan rangkaian kereta tua yang telah dipugar sehingga memberikan suasana nostalgia era 1970–1980-an. Dengan perjalanan yang lebih cepat dan nyaman, kereta diesel ini sangat cocok sebagai pilihan wisata keluarga serta rombongan pelajar yang ingin menikmati keindahan pedesaan dan Rawa Pening.
Museum Kereta Api Ambarawa tidak hanya berperan sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat edukasi sejarah perkeretaapian. Museum menyediakan paket wisata edukatif khusus untuk sekolah dan rombongan yang dilengkapi dengan pemandu berpengalaman. Pemandu ini akan menjelaskan secara mendalam sejarah lokomotif, teknologi mesin uap, serta peran strategis Stasiun Ambarawa sejak masa kolonial Belanda.
Layanan kereta wisata uap dan diesel tersedia setiap hari Rabu hingga Minggu serta hari libur nasional. Tiket bisa diperoleh langsung di loket museum atau melalui reservasi digital dan WhatsApp. KAI Wisata juga membuka opsi paket private charter dengan jadwal fleksibel untuk grup khusus, menjamin kenyamanan dan keamanan pengunjung selama menikmati wisata sejarah ini.
Dengan keberadaan kereta wisata uap dan diesel yang autentik serta edukatif, Museum Kereta Api Ambarawa semakin memperkuat posisinya sebagai ikon wisata heritage di Jawa Tengah. Eko Januardi berharap masyarakat tidak hanya berwisata, tapi juga turut melestarikan sejarah dan budaya transportasi Indonesia melalui pengalaman berharga ini. Museum yang berdiri sejak 1873 ini terus berinovasi demi melayani wisatawan dan mewujudkan pariwisata berbasis sejarah yang berkualitas.
Events
Ki Bayu Aji Nugraha Bawakan Lakon ‘Sesaji Raja Suya’ dalam Tasyakuran dan Memperingati Kemerdekaan

Yogyakarta, 23 Agustus 2025 – Dalam rangka tasyakuran dan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, masyarakat Kampung Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta, menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Acara yang diselenggarakan di Jalan Trimargo Wetan ini akan dihadiri ratusan warga dan undangan, sekaligus penegasan semangat gotong royong serta pelestarian budaya bangsa.
Nama besar dalang muda, Ki Bayu Aji Nugraha, dipercaya akan memimpin jalannya pertunjukan wayang dengan membawakan lakon “Sesaji Raja Suya”. Pagelaran ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wahana edukasi dan refleksi nilai-nilai luhur bangsa melalui kisah pewayangan yang sarat makna.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai ini, diharapkan dapat menciptakan suasana kebersamaan, kekeluargaan, dan nasionalisme di tengah-tengah heterogenitas di masyarakat. Pagelaran wayang kulit tersebut didukung sepenuhnya oleh keluarga Bapak Tommie Tandjojo serta warga Kampung Cokrodiningratan sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan yang telah diraih dan terus dipertahankan hingga hari ini.
Penyelenggaraan wayang kulit semalam suntuk ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen masyarakat dalam melestarikan seni tradisional dan memperkuat identitas budaya Indonesia di era modern.
Pagelaran wayang kulit ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi merupakan wujud rasa syukur yang dalam atas segala pencapaian dalam perjalanan hidup, khususnya kesuksesan usaha dan kesembuhan yang dialami oleh istri Bapak Tommie Tandjojo setelah melalui masa sulit.
“Kami berharap melalui pertunjukan ini, semangat kebersamaan dan rasa syukur dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap perjuangan pasti membawa berkah,” tutup Ki Bayu Aji Nugraha, dalang pentas wayang kulit.