Perbankan
FEB UGM Gelar Pelatihan SIDEK-ERP guna Percepat Digitalisasi UMKM di DIY Jateng

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) baru-baru ini menggelar pelatihan aplikasi SIDEK-ERP (Sistem Debit Kredit Enterprise Resource Planning) yang ditujukan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Rabu, 16 Juli 2025. Kegiatan ini difasilitasi oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM bersama Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) serta Rumah BUMN, dengan tujuan utama mendukung pertumbuhan ekonomi dan mempercepat inovasi pada sektor UMKM.
Pelatihan yang diikuti sekitar 40 pelaku UMKM tersebut memberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan aplikasi SIDEK ERP dalam melakukan pencatatan laporan keuangan. Materi disampaikan langsung oleh Uswatun Khasanah, M.Sc., peneliti dari PKSI FEB UGM.
SIDEK-ERP adalah sistem berbasis web yang dikembangkan oleh PKSI FEB UGM untuk membantu UMKM dalam mengelola bisnis secara terpadu, sehingga operasi bisnis dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan pengelolaan operasional dan administrasi keuangan usaha.
Dengan fungsi utama mempermudah analisa keuangan, mengurangi kesalahan pencatatan, serta membantu dalam penyusunan laporan keuangan dengan cepat dan akurat, SIDEK-ERP menjadi solusi yang diharapkan mendorong UMKM dalam perjalanan digitalisasi mereka.
Sejauh ini, sudah ada 984 pengguna termasuk 328 UMKM, 600 mahasiswa, serta 56 siswa SMK dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Sleman, Surabaya, dan Bandung yang memanfaatkan aplikasi ini. Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat FEB UGM dalam mendukung digitalisasi yang efisien bagi UMKM di tanah air.
Sarno, peserta pelatihan sekaligus pengusaha jamu asal Karanganyar Jawa Tengah, menyatakan pelatihan ini sangat membantu dan memberikan ilmu baru yang akan berguna bagi perkembangan usahanya ke depan.
“Saya berharap ada pelatihan lanjutan yang berkelanjutan karena sesi ini sangat berharga bagi saya,” ujarnya.
Harapan senada juga datang dari Sri Lestari, pengusaha ampyang coklat panggang dari Sleman, yang menyatakan ingin FEB UGM tidak hanya menggelar pelatihan tetapi juga menyediakan pendampingan usaha bagi pelaku UMKM.
Perbankan
Danamon Syariah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Perkuat Kolaborasi Digitalisasi Ekosistem Muhammadiyah

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), melalui unit usahanya yang bergerak di bidang perbankan syariah, Danamon Syariah, menjalin kerja sama strategis dengan Majelis Pustaka dan Informasi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kerja sama ini memiliki tujuan utama untuk mempercepat proses digitalisasi di lingkungan organisasi Muhammadiyah, sebuah langkah yang dinilai sangat penting di era transformasi digital saat ini.
Dalam mendukung visi Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Pustaka dan Informasi sebagai penggerak digitalisasi, Danamon Syariah secara resmi ditunjuk sebagai mitra perbankan digital eksklusif yang menyediakan layanan keuangan terintegrasi dalam ekosistem digital Muhammadiyah bernama SatuMu. Platform ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung transformasi digital sekaligus solusi finansial berbasis syariah dalam lingkungan Muhammadiyah.
Herry Hykmanto, Direktur Syariah & Sustainability Finance Danamon, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari hubungan positif yang telah terjalin sejak tahun 2012.
“Kami telah berkomitmen menghadirkan solusi keuangan yang holistik, terintegrasi, dan berbasis syariah bagi masyarakat, khususnya komunitas Muhammadiyah,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa melalui kolaborasi dengan MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kerja sama ini diharapkan menjadi katalis bagi percepatan inklusi keuangan digital serta peningkatan literasi finansial berbasis teknologi di lingkungan Muhammadiyah.
Kerja sama ini tak hanya memperkuat kapasitas digital Muhammadiyah dalam menjalankan aktivitas sosial dan keagamaan, tetapi juga membuka akses finansial yang lebih luas bagi anggotanya melalui produk dan layanan perbankan yang sesuai prinsip syariah dan teknologi terkini. Ini menjadi bagian dari upaya Danamon Syariah dalam mendukung pengembangan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan sinergi ini, Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan terbesar di Indonesia diharapkan dapat semakin adaptif dalam menghadapi era digital dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.
Events
RAT Koperasi Kana di Yogyakarta

Rapat Akhir Tahun (RAT) Koperasi Kana, yang bergerak di sektor gula, menjadi momentum penting bagi koperasi ini untuk mengevaluasi kinerja dan merencanakan strategi ke depan. Salah satu capaian yang membanggakan adalah peningkatan nilai aset koperasi dari 20 miliar Rupiah menjadi 120 miliar Rupiah.
Ketua Koperasi Kana, Jonathan Danang Wardhana, mengatakan bahwa pertumbuhan nilai aset ini didorong oleh perdagangan gula di luar negeri, terutama dengan nilai Dollar yang semakin naik.
“Kami memproyeksikan perdagangan gula akan semakin naik, terutama dengan kebutuhan gula dalam negeri yang mencapai 7 juta ton gula per tahun. Hampir 5 tonnya didatangkan dari impor karena produksi dalam negeri kecil. Peluangnya akan semakin besar karena konsumsi akan semakin meningkat,” ungkap Danang pada Rabu (30/4).
Dalam RAT, Koperasi Kana juga akan membahas tentang pengembangan koperasi ke depan dengan sejumlah target-target. Salah satu targetnya adalah meningkatkan kapasitas pabrik agar tahun depan produksi gula bisa lebih besar lagi.
“Evaluasi di RAT, adanya peningkatan kapasitas pabrik agar tahun depan produksi gula bisa lebih besar lagi sehingga hasilnya bisa lebih banyak untuk dibagi ke anggota,” kata Danang.
Koperasi Kana juga berencana menambah pabrik gula dari yang jumlahnya dua di Kediri, tambah lagi dua di Agam, Sumatra Barat dan Banyuwangi. Peningkatan produksi gula ini juga dilakukan melalui kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui riset-risetnya selama kurang 1 tahun.
Hasilnya, dari 1 hektar per tahun biasanya 120 ton tebu, kini mampu menghasilkan 200 ton lebih tebu.Selain itu, Koperasi Kana juga akan melakukan evaluasi kinerja tim pemasaran agar anggota koperasi lebih banyak di tahun depan. Saat ini, cabang Koperasi Kana berada di tiga kota besar, yaitu Medan, Jakarta, dan Surabaya.
“Saat ini, 150 lebih anggota koperasi selaku investor. Target tahun ketiga ini, bisa menambah 200 sampai 300 investor,” kata Danang.Koperasi Kana pun siap mendukung Program Pemerintah dengan Koperasi Merah Putihnya, terutama untuk petani tebu di sejumlah desa di Kediri.
“Saat ini masih menunggu teknis petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Koperasi. Sudah ada pembicaraan dan berdiskusi dengan pihak Kementerian Koperasi,” tukas Danang.Dengan demikian, Koperasi Kana terus meningkatkan kinerjanya dan siap menjadi salah satu koperasi yang unggul di Indonesia.
Perbankan
Tips Mengelola Keuangan Menjelang Lebaran

Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri adalah waktu yang penuh kebahagiaan bagi umat Islam. Namun, momen ini sering kali diiringi dengan pengeluaran yang tidak terencana, terutama dalam hal berbelanja untuk kebutuhan puasa dan lebaran. Banyak orang, terutama mahasiswa, cenderung berbelanja secara impulsif tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik agar pengeluaran tetap terkontrol dan tidak mengganggu kesehatan finansial.
Pentingnya Perencanaan Keuangan
Dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D., menekankan bahwa perencanaan keuangan menjelang lebaran sangat penting. Dalam podcastnya, ia menjelaskan bahwa sebelum melakukan belanja, kita perlu memikirkan dengan matang barang-barang yang akan dibeli dan sumber pendapatannya. Dengan merencanakan pengeluaran, kita dapat menghindari pembelian yang tidak perlu dan memastikan bahwa keuangan tetap sehat sebelum dan setelah lebaran.
Menentukan Prioritas Pengeluaran
Salah satu langkah awal dalam perencanaan keuangan adalah menentukan prioritas pengeluaran. Akbar menyarankan untuk mengidentifikasi kebutuhan yang mendesak dan yang bisa ditunda. Dengan mengurutkan kebutuhan dari yang paling penting hingga yang kurang penting, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan uang. Hal ini juga membantu menghindari pembelian impulsif yang sering terjadi saat kita merasa tertekan atau lapar.
Menghindari Pembelian Impulsif
Kemudahan dalam bertransaksi, seperti fitur pembayaran digital dan pay later, dapat meningkatkan risiko pembelian impulsif. Akbar mengingatkan agar kita tidak berbelanja saat lapar, baik secara fisik maupun mental. Mencari promo dan diskon memang menarik, tetapi jika barang tersebut tidak dibutuhkan, lebih baik untuk tidak membelinya. Kesadaran akan kondisi keuangan dan kebutuhan yang sebenarnya sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam pengeluaran.
Memanfaatkan Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan Hari Raya (THR) adalah kesempatan baik untuk merayakan lebaran, tetapi harus digunakan dengan bijak. Akbar menyarankan agar THR tidak digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak mendesak. Sebaliknya, alokasikan THR untuk kebutuhan yang lebih penting atau untuk bersedekah, yang merupakan anjuran dalam agama. Bagi mahasiswa yang bergantung pada uang bulanan dari orang tua, penting untuk menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan finansial keluarga dan membuat perencanaan belanja yang realistis.