www.ekbizz.com – Menjelang perhelatan Borobudur Marathon 2018, para pelari saat ini seharusnya sudah mempersiapkan kondisi fisik agar dapat tampil optimal. Salah satu yang perlu diperhatikan bagi para pelari adalah pentingnya mengkonsumsi air putih yang cukup sebelum, saat dan sesudah lari untuk mecegah dehidrasi akut. Namun hal ini kerap diremehkan karena terlalu berkonsentrasi saat berolahraga. Yuk simak agar tidak dihidrasi saat event berlangsung :
1. Jangan Sampai Kehausan
Menjaga stamina mereka saat berlari dengan mengkonsumsi air putih yang cukup. Sebab, dehidrasi akut salah satunya bisa terjadi akibat terlalu banyak mengeluarkan keringat akibat berolahraga.
2. Tubuh Butuh 1500-3000 CC Cairan
Rata-rata manusia mengeluarkan cairan tubuh sebesar 1500-3000 CC perhari. Dehidrasi merupakan keadaan dimana terjadi kehilangan cairan tubuh akibat berkeringat maupun beraktivitas pada cuaca yang panas. Dehidrasi terdengar sepele, tapi banyak yang tidak mengetahui akibat fatal dari dehidrasi. Tanda-tanda yang dialami seseorang ketika mengalami dehidrasi akut antara lain merasa lemas, pusing, kebingungan, mual dan ingin pingsan. Hilangnya cairan tubuh ini juga ditandai dengan urin yang berwarna gelap dan frekuensi buang air kecil yang jarang.
3. Resiko Jika Dehidrasi
Jika Anda dehidrasi, maka kemungkinan risiko cedera panas akan lebih serius, yaitu heat stroke yang dapat menyebabkan komplikasi lanjutan berupa kerusakan ginjal bahkan kematian. Karena gejala umum dari cedera panas sangat bervariasi mulai dari lemas, mulut terasa kering, pusing, mual, kejang hingga pingsan maka pelari harus tetap waspada dan menjaga asupan cairan sebaik mungkin. Rasa haus merupakan indikator yang paling buruk, kalau anda sudah haus berarti anda sudah dehidrasi.
4. Mineral Seperti Apa yang Bagus untuk Tubuh?
Sebaiknya memilih air minum yang sudah terjamin kualitasnya, terutama yang sudah mengalami proses sedemikian rupa dan bukan sekadar air matang yang direbus. Ciri-ciri umum air mineral yang layak untuk dikonsumsi adalah terbebas dari rasa, warna serta bau. Para konsumen juga harus cerdas dalam memilih air kemasan. Kita harus bisa memastikan bahwa air mineral dalam kemasan telah melalui serangkaian tahapan proses sehingga memenuhi parameter standar kualitas air mineral di Indonesia serta parameter standar internasional, yang berarti air mineral tersebut bisa dipastikan tidak mengandung partikel berbahaya dan terjamin kemurniannya.
Dilokasi yang sama, Head of Business Unit Beverages Nestlé Pure Life Tani Sulaeman mengatakan bahwa sebagai air mineral kemasan resmi dari Borobudur Marathon, Nestlé Pure Life telah menempatkan 24 water station sepanjang 42 kilometer. Tani menyarankan agar para pelari memanfaatkan semaksimal mungkin water station tersebut agar dapat terus berlari hingga garis finish.
Komitmen untuk menciptakan generasi yang lebih sehat ini ditunjukkan oleh Nestlé Pure Life dengan menciptakan air mineral kemasan yang berkualitas terbaik sesuai slogan #KemurnianTerbaik yang di usung. Sebagai merek global air mineral dalam kemasan No. 1 di dunia, Nestle Pure Life menjamin kualitas dan kemurnian airnya melalui 12 tahapan kualitas Nestle yang terangkum dalam 4 poin penting mulai dari pemilihan sumber air, proses pengolahan berteknologi tinggi, kemasan terbaik yang terjamin keamanannya serta memenuhi 29 parameter SNI (Standar Nasional Indonesia) dan 116 parameter Standard Kualitas Internasional NQWAC (Nestle Quality Water Assurance Centre). Bahkan, air sumber Nestlé Pure Life secara berkala dicek di Nestlé global di Vittel, Perancis.