Sutradara Garin Nugroho kembali menghadirkan karya film panjang terbaru berjudul “Kucumbu Tubuh Indahku” (Memories of My Body). Film ini berhasil masuk dalam sesi bergengsi Orizzonti Competition, Venice Film Festival ke-75 yang akan berlangsung pada tanggal 29 Agustus-8 September 2018 mendatang.
“Kucumbu Tubuh Indahku” adalah film panjang ke-19 Garin Nugroho yang kali ini diproduksi bersama Fourcolours Films dengan Produser Ifa Isfansyah. Fourcolours Films selalu rutin memproduksi karya-karya berkualitas seperti “Siti” (Eddie Cahyono, 2015, Film Terbaik FFI 2015), “Turah” (Wicaksono Wisnu Legowo, 2016, Wakil Indonesia untuk Oscar 2017) dan “Sekala Niskala” (Kamila Andini, 2017, Film Terbaik Berlinale Generation Kplus 2018).
Film Kucumbu Tubuh Indahku berhasil kembali membawa Garin Nugroho kembali ke Venice setelah 12 tahun film Opera Jawa diputar tahun 2006. Film ini bercerita tentang perjalanan tubuh, tentang meleburnya maskulin dan feminim secara alami dari lingkungan alam hingga rumah dan tradisi. Namun juga perjalanan tubuh yang membawa banyak trauma.
“Sebuah film adalah medium ekpresi diri, bisa tentang diri kita, penjelajahan estetik kita, atau apa yang kita lihat dan rasakan di lingkungan sosial atau hingga politik, ataupun kritik, gugatan dan statement kita tentang masalah di sekitar kita .Oleh karena itu, membuat film yang paling menyenangkan adalah bisa memilih tema dan cerita yang kita inginkan seperti film ini “ demikian ungkapan Garin Nugroho mengenai latar belakangnya berkarya.
Film ini diinpirasi dari kehidupan Rianto, Penari dan Koreografer International yang sepanjang kisah hidupnya mengalami diskrimasi terhadap kelompok tarinya. Di film ini melibatkan puluhan pemain film, penari dan pemain teater ternama seperti Muhammad Khan, Raditya Evandra, Rianto, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalila, Whani Dharmawan, Queen Dorotea, Endah Laras, Mbok Tun, Cahwati, Fajar Suharno dan Windarti.
“ Saya tumbuh dan menjadi pembuat film dengan karya-karya Garin Nugroho. Tentunya kehormatan bagi saya bisa menjadi produser dari karya terbarunya. Ini merupakan proses yang penting untuk berkolaborasi antar generasi dan memberikan pandangan kami dari masing-masing generasi yang berbeda” ujar produser Ifa Isfansyah.
Sesi Orizzonti Competition tahun ini mengambil 19 film yang didedikasikan untuk film-film yang mewakili tren estetika dan ekspresif terbaru dalam sinema international, diantaranya: “Sulla Mia Pelle” Alessio Cremonini, “The Day I Lost My Shadow” Soudade Kaadan, “Charlie Says” Mary Harron, “Jinpa” Pema Tseden.