Susu merupakan salah satu sumber protein yang dibutuhkan manusia dalam pemenuhan kebutuhan gizi, terutama bagi anak-anak dalam masa tumbuh kembang mereka. Akan tetapi di tengah kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) yang meningkat, industri susu segar di Indonesia masih memerlukan berbagai jenis peningkatan kompetensi. Untuk itulah, Nutricia Sarihusada sebagai bagian dari Industri Pengolah Susu (IPS) berkomitmen mendukung SSDN dengan melakukan pelatihan untuk peternak susu sapi lokal di Yogjakarta, khususnya Kabupaten Sleman.
Berdasarkan data bulan Agustus 2017 menunjukkan kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) adalah 4,4 juta ton per tahun, sedangkan produksi susu sapi segar nasional baru mencukupi sebesar 18% dari kebutuhan tersebut..
Kebutuhan SSDN tersebut belum juga diimbangi oleh ketersediaan produksi dan kualitas yang memenuhi standard industri nasional. Disamping itu, masalah lain yang harus dihadapi oleh peternak adalah mahalnya biaya produksi dan harga jual susu yang kurang optimal, sehingga minat masyarakat khususnya generasi muda masih rendah terhadap sektor peternakan sebagai mata pencaharian.
Drh. Tjahjani Widiastuti , Kasubdit Pengolahan Kementrian Pertanian Republik Indonesia menyebutkan, “Kami sangat mengapresiasi berbagai bentuk kemitraan yang telah dilakukan oleh Industri Pengolah Susu (IPS) seperti Nutricia dan Sarihusada lakukan sebelumnya. Namun diperlukan kemitraan yang kuat agar dapat meningkatkan baik produksi maupun kualitas dari susu segar. Untuk itu diperlukan pelatihan kepada peternak sapi untuk berbagi best practice yang sesuai dengan situasi dan kondisi Kabupaten Sleman saat ini.”
Persoalan SSDN memerlukan kolaborasi yang solid dari berbagai pihak dengan peran dan fungsi masing-masing, termasuk diantaranya pemerintah setempat dan sektor swasta. Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 26/Permentan/PK.450/7/2017 menegaskan perlunya Industri Pengolahan Susu (IPS) melakukan kemitraan dengan koperasi atau kelompok peternak dalam rangka menstimulus peningkatan produksi SSDN. Nutricia Sarihusada, yang juga tergabung sebagai Danone Early Life Nutrition (ELN) di Indonesia menginisiasi kemitraan dengan para peternak sapi dan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah Provinsi Jogjakarta.
Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, Msi. dalam sambutan tertulisnya mengatakan, “Kami menyambut baik kemitraan ini karena banyak masalah yang harus diatasi secara bersama oleh semua pemangku kepentingan, seperti rendahnya populasi ternak, kualitas susu di bawah standar, produktifitas ternak per ekor yang rendah serta sistem yang kurang terintegrasi.”
Rizky Raksanugraha , Operation Director Danone ELN Indonesia menjelaskan, “Komitmen ini sejalan dengan komitmen Danone ELN untuk mendorong tumbuh kembangnya peternak-peternak lokal sebagai mitra bisnis.”
Workshop Kemitraan Pengembangan Susu Lokal ini diikuti oleh para pihak yang terlibat dalam pengembangan susu lokal di Kabupaten Sleman. Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah : Adanya kesamaan persepsi tentang tantangan yang dihadapi untuk mengembangan industri susu nasional, khususnya di Kabupaten Sleman.
Mengumpulkan inisiatif yang sudah dan akan dilakukan untuk pengembangan susu nasional, khususnya di Kabupaten Sleman. Membangun kerangka kerja dan roadmap pengembangan susu nasional, khususnya di Kabupaten Sleman.
Membangun matriks kolaborasi para pihak untuk pengembangan susu lokal di Kabupaten Sleman.
“Program kemitraan yang berkelanjutan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah penyerapan susu segar dalam negeri di industri,” tutup Rizky.