Events
Full Power Riset! SV UGM Ajak Akademisi, Pemerintah, dan Industri Kolaborasi di SNTT 2025
Sekolah Vokasi (SV) UGM nggak main-main soal inovasi! Pada 25 Oktober 2025, mereka sukses menggelar Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2025 di Gedung TILC SV UGM. Event ini dibuat sebagai spot kumpul para stakeholder bidang terapan buat sharing ide, kolaborasi, dan sinergi demi ngejar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs).
Tema SNTT 2025 kali ini deep banget: “Gerakan Riset Terapan yang Berdampak Nyata dan Berkelanjutan”. Intinya, riset terapan itu penting banget sebagai jembatan yang bikin ilmu pengetahuan bisa langsung diterapin. Tujuannya? Tentu aja buat support keberlanjutan dan kesejahteraan manusia di berbagai aspek. Nggak cuma teori, tapi real impact!
Event ini rame banget, total 168 peserta dari berbagai disiplin ilmu ikutan. Mayoritas (164 peserta) dari UGM, tapi ada juga 4 peserta dari 4 institusi keren di luar UGM, seperti UI, Undip, dan Petrolink Indonesia. Bidang ilmunya pun beragam dan saling nyambung , dibagi jadi 4 cluster utama: Sosiohumaniora, Sains dan Teknologi, Agro, dan Kesehatan.
Sesi pembicara di SNTT 2025 juga top tier dan dimoderatori oleh Bapak Yudistira Hendra Permana, S.E., M.Sc., Ph.D.. Ada 3 speaker kunci yang insightful abis:
Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. (Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendikbudristek RI) bahas strategi pemerintah buat ngencengin hilirisasi dan publikasi riset pendidikan tinggi.
Bapak Dr. Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng. (Dosen SV UGM) sharing soal tantangan dan peluang kolaborasi riset antara akademisi dan industri.
Bapak Dwi Handri Kurniawan, MBA (CEO PT. Trimitra Sistem Solusindo) kasih best practices industri tentang Digital Transformation & Applied Research.
Inti dari SNTT 2025 ini adalah bikin forum yang nggak cuma buat akademisi, tapi juga ngajak pemerintah dan industri duduk bareng. Dengan ngedapetin berbagai perspektif dan wawasan dari semua stakeholder , harapannya event ini bisa jadi inspirasi dan jembatan valid buat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pokoknya, no more wacana, saatnya riset terapan bikin perubahan nyata!
Events
Didukung KONI DIY, Perbasi DIY Cetak Wasit Berlisensi FIBA dan Pelatih Profesional
Dewan Pengurus Daerah Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPD Perbasi DIY) terus memperkuat dedikasinya dalam memajukan olahraga basket dan memperoleh sokongan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI DIY).
Melalui divisi bidang Sumber Daya Manusia (SDM), DPD Perbasi DIY menginisiasi sebuah agenda pelatihan intensif bagi petugas teknis pertandingan, meliputi juri (wasit), pengawas laga, table officer, dan statistik berdasarkan FIBA Rule 2024.
Jadwal Kegiatan Pelatihan
Acara peningkatan kompetensi ini digelar dalam beberapa sesi:
20–21 September 2025: Pelatihan Wasit oleh Sedyo Mukti W (FIBA Licensed Referee).
27–28 September 2025: Dilanjutkan dengan pembekalan untuk Pengawas Pertandingan oleh Agus Waluyo (Komisi Pengawasan Pertandingan PP Perbasi 2023–2024), Table Officer oleh Denisa Rahman Arsito (FIBA Table Official), dan Statistik oleh Agnesa Aulia (FIBA Statistik Official). Sesi ini juga mencakup praktik lapangan bagi para wasit yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya.
2–5 Oktober 2025: Pelatihan dan penyegaran (refreshment) untuk pelatih lisensi B oleh Coach Jerry Lolowang.
Kegiatan ini diselenggarakan di Olifant School dan GIK UGM, sebagai bentuk kolaborasi Perbasi DIY dengan institusi pendidikan.
Mencetak Wasit Profesional dan Berlisensi Aktif
Andy Setiawan, Kepala Bidang SDM DPD Perbasi DIY, menyatakan bahwa inisiatif ini adalah upaya penyegaran bagi para wasit yang sudah ada, sekaligus menciptakan wasit-wasit baru, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Harapan kami, langkah ini memastikan bahwa semua wasit yang bertugas di lapangan memiliki lisensi aktif, profesional, dan memenuhi standar baku saat mengatur jalannya pertandingan,” jelas Andy.
Sebanyak 23 individu tercatat sebagai peserta pelatihan wasit, di mana 5 di antaranya merupakan juri baru.
Dengan adanya pelatihan ini, DPD Perbasi DIY berambisi agar kualitas SDM wasit di DIY menjadi lebih piawai, profesionalisme mereka kian meningkat, dan mereka mampu mengelola laga dengan lebih optimal dan berkeadilan. “Peluit seorang wasit mungkin hanya terdengar singkat, tetapi dampaknya berperan besar dalam membentuk kepercayaan, keadilan, dan integritas olahraga selamanya,” tutupnya.
Events
Wujudkan Gaya Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Terobosan Inovatif
Di tengah tantangan lingkungan global, gaya hidup berkelanjutan bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kebutuhan. Seperti, semakin terbatasnya sumber daya alam, penggunaan sumber daya alternatif kini menjadi bagian penting dalam menciptakan masa depan dan lingkungan yang lebih baik.
Tetapi di sisi lain, laju penggunaan sumber daya mungkin lebih cepat dari upaya kita untuk menjaga alam itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan inovasi dan eksplorasi yang terus menerus untuk menemukan cara-cara baru dalam mewujudkan gaya hidup yang berkelanjutan ini.
Sebagai gambaran sederhana, berdasarkan laporan Institute of Development of Economics and Finance (INDEF) tahun 2023, diketahui bahwa kadar emisi gas kaca atau CO2 yang bersumber dari kendaraan bermotor di Jakarta adalah sekitar 81,17 juta ton per hari. Sedangkan rata-rata 1 pohon berumur 10-20 tahun hanya akan menyerap 22 kg CO2 per tahun atau 60 gr CO2 per hari. Jadi secara kasar, kita memerlukan 1,35 miliar pohon untuk bisa menyerap CO2 dari emisi kendaraan saja. Oleh karena itu harus ada eksplorasi dan inovasi untuk mewujudkan keberlanjutan dan bumi yang lebih baik.
Dalam konteks pembangunan, solusi inovatif untuk mengurangi jejak karbon sekaligus menghadirkan material yang lebih efisien dan hijau juga harus terus dilakukan, seperti yang disampaikan oleh Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih, eksplorasi terhadap solusi inovatif adalah satu satunya cara mendukung keberlanjutan industri konstruksi, “Semen Merah Putih selalu berkomitmen untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam mendorong keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap pembangunan yang berwawasan lingkungan,” ungkap Ayu.
Semen Merah Putih juga sedang mengembangkan salah satu inovasi yang dapat menjadi solusi penyerap emisi karbon yaitu pemanfaatan microalgae. Organisme mikroskopis ini memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan. Microalgae tidak hanya mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar (10 – 50 kali dari rata-rata 1 pohon), tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif di berbagai sektor, mulai dari pangan, energi, hingga material konstruksi ramah lingkungan.
“Microalgae memang bukan material konstruksi, tetapi perannya sangat signifikan dalam konteks keberlanjutan. Organisme ini mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah 10-20x dibanding pohon dan masa tunggu yang hanya 4 minggu, lebih singkat dibanding menunggu pohon dewasa, sehingga dapat menjadi solusi cepat dalam mengurangi emisi yang dihasilkan dari aktivitas industri, termasuk konstruksi. Bagi Semen Merah Putih, pemanfaatan terhadap alternatif ramah lingkungan seperti microalgae adalah bagian dari komitmen kami untuk mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan tanggung jawab lingkungan,” ungkap Ayu.
Dengan menjadikan microalgae sebagai bagian dari perjalanan eksplorasi berkelanjutan, kita tidak hanya menciptakan terobosan, tetapi juga menanam investasi bagi generasi mendatang. Karena pada akhirnya, gaya hidup yang berpihak pada keberlanjutan adalah langkah nyata menuju kebaikan masa depan.
Events
PWI DIY Siap Lindungi Wartawan Korban Kekerasan, Buka Pos Pengaduan di Jalan Gambiran
Persatuan Wartawan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PWI DIY) menyatakan kesiapannya menerima pengaduan dan mendampingi para wartawan yang menjadi korban kekerasan saat meliput aksi unjuk rasa di wilayah DIY. Dalam pernyataan sikap resmi yang dirilis pada 1 September 2025, PWI DIY menegaskan pentingnya perlindungan terhadap jurnalis dalam menjalankan tugas profesional mereka, terlebih di tengah meningkatnya nuansa kekerasan dalam aksi-aksi demonstrasi belakangan ini.
Kantor PWI DIY di Jalan Gambiran No. 45, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, kini menjadi pusat pelaporan bagi wartawan yang mengalami hambatan, ancaman, atau kekerasan saat meliput. Selain melalui kunjungan langsung, pengaduan juga dapat disampaikan lewat kontak Wakil Ketua Bidang Hukum dan Pembelaan Wartawan, Ainun Najib, SH, di nomor 087888824983.
PWI DIY secara tegas mengecam segala bentuk anarkisme dan kekerasan yang dilakukan oleh siapapun, baik di kalangan peserta unjuk rasa maupun pihak lainnya. Sesuai ketentuan Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, setiap tindakan yang menghambat atau menghalangi tugas jurnalis—terutama kekerasan—diancam pidana. Hal ini menjadi dasar bagi PWI DIY untuk mendesak aparat kepolisian dan pihak terkait untuk menjamin keselamatan dan perlindungan yang optimal terhadap wartawan.
Sebagai bentuk komitmen terhadap kebebasan pers dan etika jurnalistik, PWI DIY juga mengimbau semua wartawan untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan diri di lapangan. Selain itu, secara tegas diserukan agar setiap peliputan, khususnya unjuk rasa, dilakukan sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers, termasuk memakai identitas jurnalistik yang jelas dan mudah terlihat.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua PWI DIY, Hudono SH; Sekretaris, Drs. Swasto Dayanto; serta Wakil Ketua Bidang Hukum dan Pembelaan Wartawan, Ainun Najib, SH, sebagai bentuk tekad kolektif PWI DIY dalam melindungi wartawan sebagai ujung tombak kebebasan menyampaikan informasi.
“PWI DIY siap menjadi teman dan pendamping bagi rekan-rekan media. Kita tidak akan tinggal diam saat kebebasan pers terancam. Jangan biarkan kekerasan menghentikan suara rakyat yang disampaikan melalui jurnalis,” tegas petinggi PWI DIY, Hudono SH.
Pernyataan sikap ini menegaskan bahwa mendukung wartawan bukan sekadar komitmen moral—melainkan tanggung jawab bersama untuk menjaga demokrasi dan keadilan di bawah payung hukum yang berlaku secara nasional.

